Jakarta (ANTARA) - Tembok pembatas Tempat Pemakaman Umum (TPU) Cibubur II RT 15/RW 05 Kelurahan Cibubur, Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur, longsor dan menimpa rumah warga.

Warga yang rumahnya terdampak, Nuraeni (42) di kediamannya, Senin, mengatakan, peristiwa itu terjadi pada Sabtu (4/11) malam ketika air saluran Penghubung (Phb) Kali Caglak meluap.

Saat hujan deras, kali itu meluap dan menerjang tembok pembatas TPU. Setelah menerjang tembok pembatas TPU sehingga tembok roboh dan menimpa rumah warga.

"Awalnya air keluar dari tembok TPU, enggak lama tiba-tiba langsung jebol. Menimpa tembok pagar rumah saya," ujarnya.

Tembok pembatas TPU Cibubur II setinggi 1,5 meter yang berbatasan dengan permukiman warga longsor dan menimpa tembok pagar rumah Nuraeni.

Baca juga: Turap pembatas Kebun Binatang Ragunan longsor akibat hujan deras

Mesin pompa air, kasurndan sejumlah perabot rumahnya pun rusak lantaran tidak sempat terselamatkan saat banjir luapan Phb Kali Caglak berketinggian sekitar 30 sentimeter (cm) merendam rumahnya.

"Untungnya, di belakang rumah saya aliran Kali Cipinang, jadi air langsung turun ke belakang. Rumah yang terdampak rumah saya saja, karena samping rumah masih kebon," ujarnya.

Tidak hanya mengakibatkan rumah warga rusak, dua petak makam yang dekat pagar tembok TPU Cibubur II juga ikut ambles akibat diterjang debit air luapan aliran Phb Kali Caglak.

Baca juga: BPBD DKI antisipasi longsor di Jakarta Selatan dan Jakarta Timur

Namun, kedua jenazah tidak sampai hanyut terdampak banjir dan petak makam yang rusak kini sudah diperbaiki petugas Suku Dinas (Sudin) Pertamanan dan Hutan Kota Jakarta Timur.

"Beberapa makam ambles. Tapi jenazah enggak ada yang keluar, cuma kelihatan kain kafannya saja. Memang kemarin beberapa makam terendam banjir sebelum tembok makam longsor," kata Nuraeni.

Dia pun meminta Pemerintah Kota Jakarta Timur (Jaktim) memberikan ganti rugi karena tembok pagar rumahnya rusak.

"Harapan saya, ada ganti rugi yang rusak agar bisa diperbaiki karena tembok pagarnya belum lama dibangun," ujarnya.

Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2023