Dumai, Riau (ANTARA News) - Pemerintah Kota Dumai, Propinsi Riau mengharapkan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) membantu penanggulangan kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di wilayah itu dengan menurunkan hujan buatan.

"Walikota sudah menandatangani penetapan status siaga satu bahaya kabut asap dan akan direkomendasikan ke BNPB supaya membantu mengadakan hujan buatan memadamkan kebakaran hutan," kata Muhammad Wazir, Kepala Bagian Humas dan Infokom Pemkot Dumai, Kamis.

Wazir menyampaikan, penetapan status siaga satu kota Dumai sudah menjadi keharusan mengingat kondisi cuaca yang makin memburuk karena tercemar akibat asap yang kini masih menyelimuti sebagian besar wilayah.

Selain itu, meningkatnya jumlah kunjungan masyarakat pasien ke fasilitas layanan kesehatan milik pemerintah maupun swasta karena mengalami gangguan pernafasan dan tenggorokan serta batuk flu.

Buruknya kondisi cuaca Dumai akibat kejadian Karhutla di sejumlah lokasi hutan dan lahan, baik milik masyarakat maupun areal perusahaan yang belum ditanggulangi baik karena keterbatasan pemerintah daerah.

"Untuk mengadakan hujan buatan membutuhkan biaya besar dan kita tidak punya cukup anggaran, karena itu memerlukan dukungan dari badan penanggulangan bencana dan pemerintah propinsi," sebut Kabag Humas.

Namun, hujan buatan ini, lanjut Wazir, merupakan langkah terakhir jika penanggulangan kebakaran hutan yang dilakukan semua aparat pemadaman tidak optimal dan mengalami kendala.

Menurutnya, penanggulangan bencana asap telah dikoordinasikan pemerintah daerah ke semua aparat terkait untuk mengambil tindakan dan upaya pencegahan dampak buruk akibat asap.

Disamping itu, ditengah ancaman kabut asap ini, pemerintah mendorong semua pihak dan instansi untuk membagikan masker kepada masyarakat sebagai pelindung dari menghirup bebas asap.

"Upaya penanggulangan bencana kabut asap ini bukan saja dibebankan kepada pemerintah, melainkan juga butuh kerjasama dan dukungan TNI Polri serta semua pihak dan perusahaan yang ada," terang Wazir.

Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2013