Surabaya (ANTARA) - Komisi C Bidang Pembangunan DPRD Kota Surabaya meminta pemerintah kota (pemkot) setempat mempercepat proyek pembangunan saluran air di Kota Pahlawan, Jawa Timur, menjelang musim hujan tahun ini.

Anggota Komisi C DPRD Surabaya Buchori Imron dalam keterangannya di Surabaya, Selasa, mengatakan, hingga sekarang masih ada puluhan titik proyek saluran air di Kota Pahlawan yang belum selesai.

"Padahal proyek pengentasan banjir seluruhnya harus selesai pada akhir November 2023," katanya.

Untuk itu pihaknya mengingatkan Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Surabaya untuk menuntaskan proyek saluran air sesuai target.

Baca juga: Pimpinan DPRD: Pembangunan saluran air di Surabaya harus tuntas

Ia mengatakan akan memanggil dinas terkait beserta kontraktor yang kurang gerak cepat dalam pelaksanaan proyek ini. "Kami tidak mau masyarakat yang menjadi korban. Apalagi sebentar lagi memasuki musim hujan,” ucapnya.

Buchori mengatakan lambannya proyek saluran disebabkan masih ada kontraktor yang baru memesan bahan atau menunggu bahan untuk datang. Mestinya, kata dia, tidak boleh sampai terjadi hal yang semacam itu.

Ia mendesak DSDABM Surabaya untuk memberikan sanksi tegas terhadap kontraktor yang tidak becus mengawal proyek saluran tersebut.

"Hingga sekarang masih ada yang memesan bahan dan nunggu bahan. Nanti akan kami evaluasi dengan mengundang seluruh dinas terkait beserta kontraktor yang mempekerjakan proyek. Kontraktor yang tidak kompeten akan kami rekomendasikan untuk di-blacklist," ujarnya.

Baca juga: Wali Kota minta pencuri besi penutup saluran air di Surabaya ditangkap

Buchori berharap proyek saluran dapat membawa kemaslahatan umat, sehingga diharapkan  selesai tepat waktu agar ketika musim hujan masyarakat tidak lagi khawatir soal banjir.

Kepala DSDABM Kota Surabaya Lilik Arijanto mengatakan pihaknya telah melakukan berbagai persiapan untuk mengantisipasi datangnya musim hujan yang diprediksi pada akhir November 2023.

"Sarana dan prasarana sudah dari dulu kami siapkan. Kemudian saluran kami dalamkan dan pompa kami jaga kontinuitasnya. Itu sudah kami lakukan," katanya.

Lilik menyebut saat ini yang menjadi fokus utama adalah menyelesaikan proyek saluran seperti gorong-gorong. Sebab, ketika akan memasang gorong-gorong, saluran di sekitarnya harus ditutup.

Baca juga: Penanggulangan banjir di Surabaya masih terhambat utilitas
 

Pewarta: Abdul Hakim
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2023