Jakarta (ANTARA) - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menyampaikan bahwa Kementerian Kesehatan masih punya stok vaksin COVID-19 buatan dalam negeri sebanyak 231.810 dosis untuk mendukung penyelenggaraan pelayanan vaksinasi.

"Kita sudah gunakan sekitar 487 juta dosis, di mana hampir 30 persennya adalah gratis, sumbangan yang kami peroleh," katanya dalam rapat kerja pemerintah bersama Komisi IX DPR RI yang diikuti via daring di Jakarta, Selasa.

Menurut data Kementerian Kesehatan, stok vaksin COVID-19 buatan dalam negeri tersedia di 23 provinsi.

Vaksin Indovac produksi Bio Farma antara lain tersedia di Provinsi Jawa Tengah (84.460 dosis), Jawa Timur (54.400 dosis), Sulawesi Selatan (32.035 dosis), Jawa Barat (16.850 dosis), dan Nusa Tenggara Timur (12.605 dosis).

Vaksin Indovac sudah mendapat izin penggunaan darurat dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk digunakan dalam vaksinasi lanjutan atau vaksinasi penguat bagi orang berusia 18 tahun ke atas.

"Atas permintaan DPR, kami sebaiknya bergeser ke vaksin produksi dalam negeri, sekarang semua stoknya vaksin dalam negeri ini sudah ada di seluruh daerah," kata Budi, menambahkan, sekarang kebutuhan vaksin COVID-19 sudah tidak banyak.

Ia menyampaikan bahwa pemerintah mengoptimalkan pemanfaatan vaksin COVID-19 produksi dalam negeri yang telah memiliki sertifikat halal dan mendorong perpanjangan masa kedaluwarsa vaksin COVID-19 buatan dalam negeri.

Selain itu, ia mengatakan, pemerintah meningkatkan tata kelola pemanfaatan vaksin COVID-19, antara lain dengan memanfaatkan aplikasi SMILE untuk mendukung pemantauan dan pemeriksaan stok vaksin.

Baca juga:
Kemenkes: Stok vaksin COVID-19 cukup hingga akhir tahun
Bio Farma siapkan produksi vaksin COVID-19 jangka panjang

Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2023