Kota Batu, Jawa Timur (ANTARA) - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meminta pemerintah daerah setempat untuk memetakan titik-titik rawan bencana, menjelang datangnya musim hujan pascakemarau panjang di Indonesia termasuk wilayah Jawa Timur.

Dalam apel kesiapsiagaan bencana di Kota Batu, Jawa Timur, Selasa, Khofifah mengatakan bahwa semua pihak diharapkan mulai memetakan titik-titik rawan bencana khususnya potensi tanah longsor, pascamusim kemarau.

"Setelah musim kemarau, maka muncul tanah-tanah yang retak dan diprediksi jika musim hujan akan berisiko longsor," kata Khofifah.

Khofifah menjelaskan, semua pihak memiliki perananan masing-masing dan peduli untuk melakukan pendataan titik-titik potensi bencana. Ia meminta semua pemangku kepentingan melakukan berbagai persiapan sehingga jika terjadi bencana tidak menimbulkan korban jiwa.

Menurutnya, bencana kebakaran hutan seperti di kawasan Gunung Arjuno dan Gunung Bromo saat musim kemarau, menjadi catatan penting untuk dilakukan pendataan titik-titik rawan bencana.

"Kita sudah melakukan upaya dengan alat dan teknologi saat mitigasi dan rehabilitasi. Diprediksi minggu kedua dan ketiga November ini, intensitas hujan mulai lebih tinggi," jelasnya.

Baca juga: Waka MPR ingatkan pemahaman mitigasi bencana hadapi cuaca ekstrem

Ia menambahkan, semua pihak diharapkan memiliki kepekaan dan kepedulian terhadap risiko bencana, termasuk di wilayah Kota Batu yang memiliki sudut kemiringan tertentu yang memiliki sejumlah potensi bencana.

"Kita tidak menginginkan adanya korban jiwa, semua titik rawan harus membangun tim koordinasi lokal regional dan nasional, harus terpantau, termasuk tempat wisata. Saya mengingatkan kita semua untuk melakukan antisipasi," katanya.

Dalam kesempatan itu, Penjabat (Pj) Wali Kota Batu Aries Agung Paewai menambahkan, wilayah Kota Batau juga memiliki potensi terjadinya bencana cukup besar. Terlebih, kota tersebut berada di lereng pegunungan dengan tingkat kemiringan yang tinggi.

Aries berharap seluruh elemen yang mendukung mitigasi bencana lebih bersemangat dalam menjalankan tugas-tugasnya. Arahan Gubernur Jawa Timur, diharapkan seluruh pihak bisa melakukan komunikasi dengan maksimal untuk kesiapan menghadapi bencana.

"Dengan komunikasi yang baik maka kita berharap akan lebih siap dalam menghadapi bencana, terutama di Kota Batu sebagai destinasi pariwisata agar jika muncul bencana tidak sampai menimbulkan korban jiwa," katanya.

Kesiapsiagaan bencana menjelang musim hujan bertujuan untuk menguatkan sinergitas jajaran pemerintah kota dan kabupaten, BMKG, Forkopimda dan relawan sehingga semua pihak mempersiapkan sarana dan prasarana dalam mengantisipasi terjadinya korban saat bencana.

Baca juga: BMKG: Bekali diri, jangan andalkan teknologi selamat dari bencana

Pewarta: Vicki Febrianto
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2023