Jenewa (ANTARA) - Tren pertumbuhan ekonomi China dalam tiga kuartal pertama tahun ini telah menunjukkan ketahanan dan potensi dalam pembangunan, kata Liang Guoyong, seorang ekonom senior di Konferensi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Perdagangan dan Pembangunan (UNCTAD).

Produk Domestik Bruto (PDB) China tumbuh 5,2 persen secara tahunan (year on year/yoy) dalam tiga kuartal pertama 2023, menurut data yang dirilis oleh Biro Statistik Nasional (National Bureau of Statistics/NBS) China.

Di kalangan ekonomi utama dunia, China mempertahankan tingkat pertumbuhan yang relatif tinggi, ujar Liang kepada Xinhua dalam sebuah wawancara belum lama ini.

Sejak paruh kedua tahun ini, kebijakan-kebijakan makroekonomi China terus memberikan kekuatan, dengan beberapa masalah yang menjadi perhatian pasar secara luas telah diatasi dan berbagai risiko secara bertahap telah ditanggulangi, imbuh Liang.
 
   Foto yang diabadikan pada 1 Maret 2023 ini menunjukkan basis produksi cerdas Great Wall Motors (GWM) di Distrik Yongchuan, Chongqing, China. (Xinhua/Huang Wei)

Menurut data perdagangan pada tiga kuartal pertama tahun ini, pariwisata outbound oleh wisatawan China meningkat secara signifikan setelah pandemi, mendorong impor perdagangan jasa China dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi negara lain, ungkap Liang menekankan.

Lebih lanjut Liang menuturkan bahwa China menjadi "mesin" terbesar yang mendorong pertumbuhan ekonomi dunia dalam satu dekade terakhir, dan akan terus memainkan peran penting dalam pertumbuhan ekonomi dunia sebagai ekonomi terbesar kedua di dunia.

Liang memprediksi bahwa kontribusi China bagi pertumbuhan ekonomi dunia akan mencapai sepertiga pada tahun ini.

Mengomentari Pameran Impor Internasional China (China International Import Expo/CIIE) keenam yang sedang berlangsung di Shanghai, Liang meyakini bahwa CIIE membentuk platform internasional untuk pengadaan internasional, promosi investasi, dan kerja sama terbuka, yang berkontribusi bagi perluasan pengadaan impor China serta menghadirkan peluang baru bagi banyak perusahaan dari berbagai negara.

Pewarta: Xinhua
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2023