Jakarta (ANTARA) - Bintaro Design District (BDD) kembali diselenggarakan keempat kalinya pada 2023 ini dengan mengusung tema envisioning nature yang mengajak para desainer untuk lebih memikirkan kembali tentang alam dan mengimplementasikan pada desain.

BDD merupakan gelaran bagi para desainer yang bertujuan untuk menghubungkan para pekerja kreatif di Jakarta dengan masyarakat umum, terutama di dalam inkubator kreatif yang ada di area Bintaro.

Adapun kurator yang juga merupakan inisiator dari BDD 2023, yaitu Andra Matin (arsitek), Budi Pradono (arsitek), Danny Wicaksono (arsitek), dan Hermawan Tanzil (desainer grafis). Keempatnya merupakan penggiat di industri desain yang memiliki harapan besar untuk menampilkan ragam gagasan yang dapat memperkaya persepsi kita utamanya antara manusia, desain, dan alam.

"Ini adalah satu perjuangan untuk menjadikan kawasan Bintaro punya sense of desain. Jadi, bagaimana semua terdesain rapi terpikirkan tetapi juga punya empati pada lingkungan makanya tema envisioning nature itu sesuatu yang sangat penting untuk kita bisa menghargai alam merespons dengan cara berpikir kita dan aspek kolaborasi adalah aspek yang paling utama kita bisa bekerja sama," kata Budi Pradono saat konferensi pers pembukaan BDD 2023 di Jakarta, Rabu.

BDD diselenggarakan pada 8 hingga 18 November 2023. BDD 2023 mencakup berbagai bidang, mulai dari arsitektur, desain grafis, desain interior, desain produk, hingga bidang desain atau kreatif lainnya.

BDD 2023 dikemas dalam beragam format acara, yakni open house, open architecture, instalasi publik, talkshow, workshop hingga program menarik lainnya yang diinisiasi oleh para desainer peserta.

"Saya melaporkan ada 31 paviliun, ada 15 studio yang bisa dikunjungi, ada 23 pameran, ada 11 open architecture. Kemudian, ada venue partner di BDD Center, T-space, Galeri Mawi, dan South 78. Kemudian peserta total ada 94, ada juga 14 talkshow. Kemudian ada workshop, yang banyak salah satunya event di South 78 ada 30 lebih, jadi setiap hari ada event antara 5 sampai 10 event," ungkap Budi.

Sementara, Andra Matin menyampaikan bahwa tema envisioning nature yang diangkat dalam BDD 2023 itu bermula dari keresahan dari pola hidup manusia yang selama 100 tahun terakhir utamanya sudah mengeksploitasi alam secara besar-besaran sebagai sumber daya.

Hal tersebut dilakukan untuk dapat menghasilkan benda desain dalam jumlah banyak dengan kualitas yang seragam.

"Hal ini lah yang menjadikan para kurator lainnya juga tergelitik untuk mengajak lebih banyak desainer lainnya berpartisipasi dalam program BDD 2023 ini," ujar Andra.

Sedangkan, Hermawan Tanzil mengungkapkan bahwa ada beberapa partisipan menarik yang mengikuti gelaran BBD 2023, salah satunya anak berusia 11 tahun bernama Devan Fagan Artganta.

"Hari ini, ada beberapa partisipan yang menarik, salah satunya adalah seorang anak 11 tahun yang bisa tertarik untuk meng-apply di BDD bagaimana dia meng-apply memasukkan aplikasi sendiri dan menulisnya sehingga dia coba melamar. Jadi, anak 11 tahun yang tidak ada latar belakang desain kalau memang karyanya istimewa dia bisa ikut," kata Hermawan.

Fagan pun menceritakan bahwa alasannya ikut BDD 2023 karena senang dengan arsitektur. Adapun, karya yang dibuatnya untuk gelaran BDD 2023, yakni puzzle house yang terbuat dari kardus.

"Ide puzze house itu diambil, saya ingin membuat tidak perlu banyak membuka lahan. Jadi, rumah yang tidak perlu banyak membuka lahan, jadi bisa dipindahkan ke manapun kita mau, rumahnya bisa dipindah, ada ruang komunal. Jadi, rumah itu bisa gelinding tanpa barang-barang di dalamnya juga terguling, dalamnya tetap rata. Seperti rumah biasa tetapi tidak perlu membuka lahan," kata Fagan.

Baca juga: Stafsus Presiden: Kang Emil diundang Jokowi ke IKN sebagai arsitek
Baca juga: IAI dorong perguruan tinggi lahirkan arsitek berkualitas

Baca juga: Sejumlah desainer puji busana adat Jokowi pada upacara HUT ke-78 RI
 

Pewarta: Benardy Ferdiansyah
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2023