“Kami sekarang porsi pembiayaan UMKM dari total pembiayaan bank itu sudah mendekati ke 20 persen,” kata Head of Emerging Business Banking CIMB Niaga Tony Tardjo usai gelar wicara Kejar Mimpi di Jakarta, Rabu.
Menurut Tony, angka tersebut akan terus ditingkatkan, bahkan perusahaan ingin mencapai pembiayaan hingga 30 persen sesuai dengan anjuran yang diberikan oleh pemerintah dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Pembiayaan UMKM perseroan per akhir kuartal III 2023 tumbuh positif sebesar 8,2 persen year on year (yoy) dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
“Jadi, pertumbuhan kami terus positif di tengah tantangan ekonomi (suku bunga tinggi), tapi kami terus bisa bertumbuh. Ini juga menunjukkan komitmen dari CIMB Niaga untuk terus menyalurkan pembiayaan kepada pelaku UMKM,” ujar Tony.
Selanjutnya, untuk pembiayaan segmen pengusaha yang lebih kecil, CIMB Niaga menyiapkan kemitraan dengan para pelaku fintech yang memberikan pinjaman produktif yang ditujukan untuk wirausaha mikro agar pembiayaan yang diberikan dapat lebih besar lagi.
“Tentunya kami melihat , para pelaku fintech ini bukannya berkompetisi bank, tetapi kita justru ingin bekerjasama, karena kami percaya yang namanya inklusi, supaya lebih banyak lagi masyarakat terutama pengusaha kecil itu bisa mendapat akses perbankan,” ujar Tony.
Tak sampai di situ, lanjut Tony, kualitas aset CIMB Niaga juga membaik berkat program restrukturisasi kredit yang ditujukan untuk membantu meringankan pembayaran kembali para pelaku UMKM usai pandemi sesuai yang dianjurkan oleh pemerintah.
Baca juga: Kemenkop UKM perluas akses pembiayaan UMKM lewat ajang temu bisnis
Baca juga: Akademisi dorong UMKM manfaatkan peluang pembiayaan hijau
Baca juga: Di Tengah Tantangan Ekonomi Global, BRI Optimistis Ruang Pertumbuhan Kredit Masih Besar
Pewarta: Putri Hanifa
Editor: Citro Atmoko
Copyright © ANTARA 2023
