Jadi kami di 2024 ini khusus untuk Maluku Tenggara kami memberikan bantuan tiga paket alat pengolahan enbal kepada tiga UMKM
Jakarta (ANTARA) - Badan Pangan Nasional (Bapanas) memberikan bantuan alat pengolahan pangan lokal bagi tiga pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Kabupaten Maluku Tenggara, Maluku, guna mendorong diversifikasi atau penganekaragaman konsumsi pangan di daerah tersebut.

 

“Jadi kami di 2024 ini khusus untuk Maluku Tenggara kami memberikan bantuan tiga paket alat pengolahan enbal kepada tiga UMKM,” kata Direktur Penganekaragaman Konsumsi Pangan Bapanas Rinna Syawal saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Kamis.

 

Rinna menyampaikan tiga paket yang diberikan setiap paketnya terdiri dari mesin parut otomatis untuk memarut enbal, oven untuk pengering, mesin pengayak tepung otomatis, alat pengaduk adonan (stand mixer), serta continuous sealer untuk pengemasan produk (packkaging).

 

Ia berharap dengan adanya bantuan alat itu akan memperkuat UMKM penerima manfaat dalam memproduksi berbagai olahan dari bahan baku enbal.

 

Rinna mengatakan yang telah diserahkan secara simbolis kepada Pejabat (Pj) Bupati Maluku Tenggara Jasmono, sebagai stimulus dari pemerintah pusat agar kemudian juga pemerintah daerah melalui sumber pendanaan baik dari APBD atau sumber agar bisa mengembangkan pangan pokok di daerah itu.

 

“Alatnya sudah diserahkan secara simbolis, tapi kan sekarang masih dalam perjalanan pengiriman dari Jakarta ke Maluku Tenggara, tapi mungkin sudah sampai ini,” ucap Rinna.

 

Ia mengatakan ketika alat pengolahan tersebut sampai maka UMKM penerima bantuan akan dilatih cara penggunaannya dan bagaimana menerapkan standar untuk memproduksi dengan lebih higienis dan aman. Kemudian peningkatan kemampuan untuk meningkatkan olahan pangan lokal sehingga produknya bisa lebih bervariasi.

 

Bapanas mendukung penganekaragaman konsumsi pangan termasuk enbal yang merupakan jenis ubi-ubian sebagai makanan pokok masyarakat Maluku Tenggara, bukan pengganti nasi tetapi sebagai pangan yang mendominasi di daerah tersebut.

 

Rinna mengatakan masyarakatnya Maluku Tenggara menjadikan enbal sebagai sumber karbohidrat. Apalagi ekosistem, agroekologi di daerah itu tidak tersedia untuk sawah.

 

“Kita peduli dengan enbal karena memang itu kearifan lokal, perlu dilestarikan karena itu enbal merupakan salah satu warisan budaya bukan benda yang telah ditetapkan Kemendikbud sebagai warisan budaya bukan benda, jadi perlu dilestarikan,” kata Rinna.

 

Pejabat (Pj) Bupati Maluku Tenggara Jasmono menyampaikan kebanggaannya terhadap upaya-upaya yang disambut baik masyarakat dalam penganekaragaman konsumsi pangan berbasis pangan lokal melalui pengolahan enbal dan umbi-umbi lainnya di Maluku Tenggara.

 

"Hendaknya enbal ini terus dikembangkan agar menjadi produk unggulan yang di kenal dari Maluku Tenggara. Enbal ini juga menunjukkan bahwa pola konsumsi masyarakat Maluku Tenggara sudah beragam. Kami perlahan mengubah pola konsumsi sumber karbohidrat dengan enbal," kata Jasmono.

Baca juga: Bapanas sebut harga gabah kering panen mulai stabil

Baca juga: Bapanas salurkan bantuan pangan beras 2024 bagi 22 juta keluarga

Baca juga: Bapanas sebut pentingnya peningkatan produksi daging lokal

Baca juga: Bapanas jaga harga GKP petani ketika panen padi


Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2024