Stok level untuk masing-masing komoditas ditargetkan dapat mencapai 5 sampai 10 persen dari kebutuhan konsumen nasional demi bisa lakukan intervensi pasar
Jakarta (ANTARA) - Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) mengejar stok level untuk masing-masing komoditas di atas 5-10 persen dari kebutuhan nasional agar dapat mengantisipasi fluktuasi harga pangan. “Stok level untuk masing-masing komoditas ditargetkan dapat mencapai 5 sampai 10 persen dari kebutuhan konsumen nasional demi bisa lakukan intervensi pasar,” kata Kepala NFA Arief Prasetyo Adi di Jakarta, Rabu.

Arief menuturkan secara umum, harga pangan nasional menunjukkan angka yang stabil meski terdapat kenaikan harga pada cabai merah keriting, jagung, dan gula konsumsi. Sementara untuk beras harganya mulai melandai secara gradual.

Sejumlah upaya yang dilakukan NFA untuk menjaga stok pangan dengan melalui penderasan distribusi beras SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan) ke berbagai lini pasar. Per 7 November beras medium kualitas premium tersebut telah disalurkan sebanyak 905 ribu ton.

“Selain beras, SPHP jagung juga kita dorong Bulog segera salurkan ke peternak mandiri. Bulog telah berkontrak 171 ribu ton dengan estimasi tiba pada 15 November," ujarnya.

Selain itu, Arief juga meminta pemerintah daerah agar dapat meningkatkan kerja sama antara daerah (KAD) serta optimalisasi fasilitas tol laut, kargo pesawat, dan moda angkutan lainnya guna memudahkan memobilisasi produk pangan dari daerah yang surplus ke daerah defisit.

Tercatat program mobilisasi pangan berupa Fasilitas Distribusi Pangan telah terpenuhi sebanyak 1,73 juta kg per 5 November.

Sedangkan dalam menjaga stabilitas harga, NFA senantiasa melakukan Gerakan Pangan Murah (GPM) yang telah terealisasi di 1.397 titik yang tersebar di 35 provinsi dan 317 kabupaten/kota.

Dari segi penyerapan anggaran NFA, sampai 6 November telah mencapai Rp303,9 miliar atau 65,39 persen dari total anggaran NFA tahun ini sebanyak Rp464,7 miliar. Selanjutnya anggaran tahun depan untuk NFA telah ditetapkan sebesar Rp442,6 miliar.

"Kami targetkan hingga akhir Desember 2023 dapat terealisasi hingga 98 persen. Untuk mencapai target tersebut, kami terus maksimalkan realisasi serapan anggaran di pusat serta mendorong dinas-dinas urusan pangan yang ada di daerah untuk percepatan realisasi anggaran dekonsentrasi," kata Arief.

Baca juga: Bapanas sebut stok 12 komoditas pangan aman hingga akhir 2023

Baca juga: Bapanas-Pemprov Kalteng petakan stok pangan hadapi natal-tahun baru

Baca juga: RI kedatangan 27 ribu ton beras perkuat cadangan pangan

 

Pewarta: Kuntum Khaira Riswan
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2023