Dampak nyata yang dihasilkan dari program ini merupakan wujud komitmen Kadin Bengkulu dalam menggerakkan ekonomi lokal dengan memanfaatkan potensi daerah.
Jakarta (ANTARA) - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menggelar pelatihan pembuatan dan pengemasan sirup kalamansi di Provinsi Bengkulu, sebagai salah satu upaya menggerakkan ekonomi daerah.

Pelaksana Tugas Harian Ketua Umum Kadin Indonesia, Yukki Nugrahawan Hanafi mengatakan program pelatihan pembuatan dan pengemasan sirup kalamansi  telah memainkan peran penting dalam mempromosikan budidaya jeruk kalamansi dan meningkatkan produksi petani di Bengkulu.

"Dampak nyata yang dihasilkan dari program ini merupakan wujud komitmen Kadin Bengkulu dalam menggerakkan ekonomi lokal dengan memanfaatkan potensi daerah,” kata Yukki dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Kamis.

Baca juga: Kadin berharap pengusaha Papua manfaatkan peluang ekspor ke PNG

Sejak dimulai pada 2018, program tersebut telah melibatkan sekitar 150 keluarga petani di mana perempuan mengambil peran utama dalam ekosistem tani yang memanfaatkan 13 hektar lahan perkebunan jeruk kalamansi.

​​Dalam menjalankan program tersebut, Kadin Daerah Provinsi Bengkulu mengadopsi pendekatan komprehensif termasuk kegiatan pelatihan petani, pembuatan dan pengemasan produk hingga pemasaran.

Melalui serangkaian pelatihan dan sosialisasi, para petani mengalami peningkatan rata-rata jumlah panen buah jeruk kalamansi sebesar 60 persen, dari sebelumnya 50 kilogram menjadi 80 kilogram.

Para peserta juga telah mampu menghasilkan produk-produk turunan seperti sirup, odol, selai, hingga permen jelly untuk meningkatkan nilai tambah budidaya jeruk kalamansi.

Selain meningkatkan produksi, Kadin turut memberikan pendampingan kepada petani terkait perizinan usaha dan sertifikasi, serta membantu pemasaran produk melalui kolaborasi dengan anggota Kadin yang bergerak di bidang perdagangan oleh-oleh khas Bengkulu.

Baca juga: Pemkot Madiun gelar pelatihan pengemasan berbentuk kaleng untuk UMKM

Wakil Ketua Umum Bidang Pemberdayaan Perempuan, Tri Hanurita, menyoroti dampak sosial program tersebut yang telah mendorong inklusivitas dan memberdayakan perempuan melalui peningkatan kapasitas petani.

“Program ini menjadi penggerak utama pemberdayaan perempuan di Bengkulu, khususnya bagi petani wanita, dengan mengintegrasikan mereka ke dalam kerangka ekonomi dan memberikan keterampilan untuk maju," kata Tri.

Menurutnya, hal tersebut adalah kunci untuk menciptakan ketahanan keluarga Indonesia yang lebih kuat, meningkatkan kualitas hidup masyarakat, dan memajukan perekonomian secara menyeluruh.

Wakil Ketua Umum Bidang Perindustrian Kadin Provinsi Bengkulu sekaligus Ketua Program Program Pelatihan Pembuatan dan Pengemasan Sirup Kalamansi, Trisna Anggraini menjelaskan bahwa penyelenggaraan program pelatihan pembuatan dan pengemasan sirup kalamansi tidak lepas dari kolaborasi semua pemangku kepentingan.

Dia menyebutkan program tersebut dijalankan dengan melibatkan beberapa pihak di antaranya anggota Kadin Bengkulu, UMKM Provinsi Bengkulu, Universitas, Majelis Ulama, Dewan Masjid Indonesia, dan Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia Provinsi Bengkulu.

"Program ini dibangun atas kerja sama erat antara akademisi, sektor bisnis, pemerintah, dan komunitas, dengan membawa visi inovasi dan inklusivitas," kata Trisna.

Pewarta: Farhan Arda Nugraha
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2023