DEI adalah poin penting dalam memastikan peningkatan rating ESG yang sejalan dengan fokus PLN saat ini.
Jakarta (ANTARA) - PT PLN (Persero) terus mendorong lingkungan kerja yang dinamis melalui pendekatan keanekaragaman, kesetaraan, dan inklusi atau diversity, equity, and inclusion (DEI), salah satu aspek penting dalam Environmental, Social and Governance (ESG), untuk menyongsong transisi energi di Indonesia.

Direktur Keuangan PLN Sinthya Roesly pada sesi diskusi di Indonesia Human Capital Summit (IHCS) ke-4 tahun 2023 yang diselenggarakan Forum Human Capital Indonesia (FHCI), menegaskan komitmen perusahaan terhadap DEI, yang ditandai dengan dukungan dalam bentuk kebijakan di perusahaan misalnya kebijakan human experience management system, pengarusutamaan gender, ketersediaan infrastruktur, rekrutmen pegawai khusus disabilitas serta program afirmasi Papua, Maluku dan Nusa Tenggara.

"Saat ini PLN Corporate University tengah menyiapkan Gender Academy yang akan dirilis dalam waktu dekat, serta disusul dengan Sustainability Academy yang akan menangani aspek DEI," kata Sinthya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat.

Untuk meningkatkan kapasitas pegawai, PLN melakukan berbagai program capacity building baik in house melalui PLN Corporate University, bekerja sama dengan berbagai lembaga pendidikan ternama nasional dan internasional serta bekerja sama dengan lembaga internasional/multinasional seperti CAISO, ADB, World Bank, USAID Sinar, dan lainnya.

Selain itu, Sinthya juga menyampaikan, implementasi DEI di perusahaan merupakan salah satu aspek penting dalam Environmental, Social and Governance (ESG). Saat ini terdapat banyak potensi pendanaan berkelanjutan yang mengacu pada penerapan ESG yang baik.

“DEI adalah poin penting dalam memastikan peningkatan rating ESG yang sejalan dengan fokus PLN saat ini,” kata Sinthya.

Agar implementasi DEI terstruktur dan terorganisir, PLN juga memiliki Breakthrough Transformation Program ESG dengan sembilan inisiatif, yaitu terdapat inisiatif Improving Gender Equality, Disability & Social Inclusion Mainstreaming Management dan didukung dengan inisiatif Developing ESG Digitalization Support.

Sedangkan untuk akuntabilitas pada masing-masing inisiatif dan progres inisiatif ESG, dilakukan monitoring secara rutin melalui Cash War Room, Sustainability War Room dan Transformation Office Meeting.

PLN juga telah membentuk divisi baru yang memastikan implementasi keseluruhan aspek ESG, yaitu Divisi Transisi Energi dan Keberlanjutan.

Selain itu, Manajemen PLN membentuk Tim Gugus Tugas Srikandi PLN yang membantu memberikan masukan kepada manajemen mengenai implementasi pengarusutamaan gender dan pemberdayaan perempuan di PLN.

"Selain itu, dilakukan juga pengukuran setiap tahun melalui lembaga rating ESG eksternal sebagai pembanding dan validasi, sehingga bisa memberikan input perbaikan bagi perusahaan," ujar Sinthya.

Sustainability and ESG Consultant USAID Sinar Noormaya Muchlis menjelaskan, ada beberapa alat ukur yang bisa dijadikan standar dari keberhasilan pelaksanaan DEI.

Namun menurutnya, semua itu harus menyesuaikan konteks atau implementasi program yang dilakukan masing-masing perusahaan.

”Kalau ukuran yang baku misalnya, berapa jumlah new hire perempuan di dalam tahun berjalan, kemudian ada berapa perempuan yang dilatih di dalam tahun tersebut, atau ada berapa perempuan yang ada di dalam tahun itu. Hal seperti ini sebenarnya adalah mandatory disclose information yang harus dilaporkan oleh perusahaan yang listed atau pun yang mempunyai kewajiban untuk melaporkan kepada finance ataupun investor pasar,” kata Maya, sapaan Noormaya.

Selaras dengan hal ini, dalam beberapa tahun terakhir, PLN telah menerapkan Indikator Kinerja Perusahaan berbasis ESG dan telah menyusun Sustainability Report yang mengacu kepada standar global.

Berikutnya, kata Maya, adalah perlu dilakukan asesmen secara internal di dalam perusahaan. Salah satunya melalui program yang ada di USAID Sinar.

”Saat ini, saya juga bekerja sama dengan PLN melalui program USAID Sinar yang di antaranya berfokus pada program training, capacity building dan transisi energi. Kalau kita bicara mengenai transisi energi, itu adalah komponen yang sangat penting di mana peran perempuan ada porsi yang sama dengan laki-laki,” kata Maya pula.
Baca juga: Perkuat aspek ESG, PLN kembangkan program pendanaan berkelanjutan

Pewarta: Ade irma Junida
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2023