biar pelaku insaf, sadar, ada orang tuanya yang melahirkan dan membesarkan
Jakarta (ANTARA) - Belasan pelaku tawuran di kawasan Johar Baru, Jakarta Pusat yang masih berstatus pelajar dihukum pihak kepolisian dengan cara unik, yakni mencuci kaki para orang tua mereka. 
 
"Aksi cuci kaki kita pakai sebagai adat ketimuran, biar pelaku insaf, sadar, ada orang tuanya yang melahirkan dan membesarkan dia sehingga dia akan berbakti kepada orang tuanya," kata Wakil Kapolsek Johar Baru, AKP Sarjana di Kantor Polsek Johar Baru, Jakarta Pusat, Senin.

Setelah mencuci kaki orang tuanya, para pelaku dikembalikan kepada orang tuanya masing-masing agar dapat melanjutkan sekolah. Sementara itu, Polsek Johar Baru masih memburu aktor utama pelaku tawuran lainnya yang masih buron.

Para orang tua dari 19 pelaku tawuran yang ditangkap menangis ketika menjenguk anaknya yang tertangkap dan ditahan polisi. Sejumlah orang tua mendatangi Polsek Johar Baru setelah mendapat informasi dari pihak kepolisian.
 
Salah satu orang tua pelaku tawuran yakni Rani mengaku terkejut ketika mendapatkan kabar bahwa anaknya diamankan pihak kepolisian karena kasus tawuran. Rani berharap, pihak kepolisian bisa membebaskan anaknya.
 
"Dia biasanya main game di handphone saja, tidak pernah tawuran," kata Rani.
 
Setelah dilakukan pengarahan kepada para orang tua pelaku, sebanyak 19 remaja yang diamankan hanya dilakukan pendataan dan pembinaan.

Mereka hanya dibuatkan surat pernyataan agar tidak mengulangi perbuatannya. Selanjutnya, para orang tua pelaku dikumpulkan dan sebanyak 19 pelaku tersebut diberikan sanksi mencuci kaki para orang tua mereka.
 
Sebelumnya, Polsek Johar Baru kembali menangkap 19 orang remaja pelaku tawuran yang terjadi di kawasan Gang T, Kelurahan Kampung Rawa, Kecamatan Johar Baru, Jakarta Pusat, Jumat (10/11).

"Hingga saat ini kita sudah amankan remaja yang terlibat dalam tawuran. Masih terus kita lakukan penyelidikan peranan masing-masing remaja tersebut," kata Kepala Unit Reserse Kriminal (Kanit Reskrim) Polsek Johar Baru, Ajun Komisaris Polisi (AKP) Rosyid.
 
Rosyid mengatakan, dari remaja yang diamankan ini masing-masing memiliki peranan yang berbeda. Namun, otak pelaku tawuran masih terus diburu petugas.
 
Rosyid mengatakan, pihaknya sudah beberapa hari ini terus melakukan pencarian terhadap pelaku lainnya. Petugas terus melakukan penangkapan dengan cara mendatangi rumah remaja yang terlibat.

Pihak kepolisian juga meminta kepada orang tua agar mengawasi anaknya lebih ketat untuk mencegah tindakan kriminal.

Baca juga: Pemkot Jaktim lakukan sosialisasi pencegahan tawuran

Baca juga: Polda Metro Jaya tingkatkan patroli untuk cegah tawuran dan narkoba

Baca juga: Heru: Lurah hingga wali kota perlu komunikasi ke warga cegah tawuran

 

Pewarta: Siti Nurhaliza
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2023