Jakarta (ANTARA) - Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Pusat menggencarkan pencegahan kebakaran di permukiman warga dan menempelkan stiker tentang bahaya kebakaran untuk mengurangi risiko terjadinya kebakaran.

"Sore hari anggota tetap melakukan 'woro-woro' ke permukiman-permukiman warga, antisipasi kebakaran. Kami juga menempelkan stiker ke rumah warga terkait bahaya kebakaran," kata Kepala Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Sudin Gulkarmat) Jakarta Pusat, Asril Rizal saat dihubungi di Jakarta, Minggu.

"Woro-woro" atau imbauan ini disampaikan personel Satuan Tugas (Satgas) Gulkarmat Kelurahan, yakni anggota pemadam kebakaran yang ditugaskan di sana. Saat ini, satgas telah terbentuk di semua kelurahan di Jakarta Pusat," katanya.

Selain imbauan, Sudin Gulkarmat juga melakukan penempelan stiker tentang bahaya kebakaran di rumah-rumah warga. Stiker ini antara lain berisi ajakan untuk mencabut steker listrik jika tidak digunakan, menghindari steker listrik bertumpuk dan menggunakan peralatan listrik sesuai standar.

Baca juga: 10 rumah di Batu Ceper Jakpus terbakar

Ajakan yang tercantum dalam stiker antara lain mencabut regulator tabung gas jika bepergian dan tidak meninggalkan kompor dalam keadaan menyala. Lalu tidak membakar sampah dan membuang puntung rokok sembarangan karena dapat berpotensi kebakaran.

Selain itu, Sudin Gulkmarmat membekali relawan kebakaran tentang praktik pemadaman api awal sehingga kebakaran tak meluas.

"Salah satu indikator keberhasilannya, kebakaran yang berhasil ditangani warga itu semakin meningkat. Kalau tidak bisa tangani sendiri, segera hubungi kami. Kami punya 'response time' 15 menit paling lama," kata Asril Rizal.

Merujuk data dari Gulkarmat DKI Jakarta selama Ramadhan 2024, dari 144 musibah kebakaran, sebanyak 19 kejadian terjadi di Jakarta Pusat (Jakpus). Kemudian, penyebab terbanyak musibah ini adalah arus pendek listrik (korsleting).

Baca juga: Kebakaran terjadi di Johar Baru

Sebelumnya, pada Ramadhan 2023, setidaknya ada 154 kebakaran terjadi di Jakarta dengan jumlah kejadian di Jakarta Pusat sebanyak 28 kasus.

Sementara itu, di Jakarta Pusat, kebakaran belum lama ini melanda empat bangunan rumah dan dua tempat usaha di Kelurahan Kebon Kosong, Kemayoran, yang diduga karena arus pendek listrik.

Kepala Pusat Data dan Informasi BPBD DKI Jakarta, Mohamad Yohan mengungkapkan, sebanyak lima kepala keluarga yang terdiri dari 16 jiwa menjadi korban dalam kejadian itu. Sedangkan total kerugian diperkirakan mencapai sekitar Rp400 juta.

Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2024