Program beras subsidi Pemprov Kalteng berjalan cukup efektif dalam membantu memenuhi kebutuhan masyarakat sehingga berperan dalam mendukung stabilisasi harga di pasar.
Palangka Raya (ANTARA) -
Dinas Ketahanan Pangan Kalimantan Tengah menyatakan, program beras subsidi yang dilaksanakan pemerintah provinsi hingga saat ini mampu memberikan kontribusi positif atau membantu upaya menjaga stabilitas harga pangan.
 
"Program beras subsidi Pemprov Kalteng berjalan cukup efektif dalam membantu memenuhi kebutuhan masyarakat sehingga berperan dalam mendukung stabilisasi harga di pasar," kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kalteng Riza Rahmadi di Palangka Raya, Selasa.

Pada hari ini Pemprov bersama Bulog Kalteng bekerja sama melaksanakan intervensi pasar melalui pelaksanaan pasar murah di sejumlah lokasi secara bersamaan. Dalam kegiatan ini disediakan sebanyak 24 ton beras subsidi yang dapat diakses masyarakat dengan harga Rp60 ribu per lima kilogram.

Baca juga: Pemerintah alokasikan 8.000 ton beras bantuan El Nino untuk Garut
 
Pasar murah tersebut di antaranya dilaksanakan di kawasan pasar penyeimbang di Jalan AIS Nasution dan wilayah Kecamatan Jekan Raya, Kota Palangka Raya, serta di Kecamatan Baamang, Kota Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur.
 
Berdasarkan perkembangan harga pangan strategis di Kalteng, khususnya di wilayah sampel inflasi meliputi Palangka Raya dan Sampit,  harga beras terbilang cukup stabil, yakni beras premium sekitar Rp16 ribu per kilogram dan beras medium Rp12.750 hingga Rp14 ribu per kilogram.
 
"Meski demikian kami bersama seluruh pemangku kepentingan lain terus mengevaluasi serta melaksanakan intervensi pasar jika memang diperlukan, sehingga dapat mencegah lonjakan harga maupun menjaga laju inflasi," tutur Riza.

Baca juga: Bapanas amankan 1,3 juta ton cadangan beras pemerintah
 
Terlebih saat ini sudah memasuki pertengahan November yang tidak lama lagi mendekati Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) yakni Natal dan Tahun Baru (Nataru) pada Desember 2023.
 
Staf Ahli Gubernur Bidang Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan Yuas Elko mengatakan, berdasarkan paparan Badan Pusat Statistik (BPS) inflasi pada Oktober (m-to-m) di Indonesia sebesar 2,56 persen.
 
"Inflasi di Kalteng berada pada urutan ke-22 se-Indonesia yaitu sebesar 2,51 persen," jelasnya.

Pewarta: Muhammad Arif Hidayat
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2023