New York (ANTARA News) - Saham-saham di Wall Street berakhir naik pada Rabu (Kamis pagi WIB), setelah investor mengambil penurunan perkiraan pertumbuhan ekonomi kuartal pertama AS sebagai tanda Federal Reserve akan mempertahankan program pembelian obligasi agresifnya.

Indeks Dow Jones Industrial Average melompat 149,83 poin (1,02 persen) menjadi ditutup pada 14.910,14, lapor AFP.

Indeks berbasis luas S & P 500 naik 15,23 poin (0,96 persen) menjadi 1.603,26, sedangkan indeks kompsoit teknologi Nasdaq naik 28,34 poin (0,85 persen) menjadi 3.376,22.

Kenaikan terjadi setelah Departemen Perdagangan memangkas estimasi untuk pertumbuhan AS kuartal pertama dari 2,4 persen menjadi 1,8 persen.

Investor "sekarang mengerti bahwa Fed hanya akan menarik kembali QE (pelonggaran kuantitatif)-nya, jika perekonomian terus membaik," kata Michael James, direktur pelaksana perdagangan di Wedbush Morgan Securities.

"Jika kita tidak melihat perbaikan ekonomi, the Fed tidak akan menghapus QE mereka."

Para analis mengatakan pasar juga reli setelah penurunan curam pekan lalu, disebabkan oleh kekhawatiran penarikan stimulus Fed.

Perusahaan-perusahaan besar membukukan keuntungan kuat termasuk Microsoft naik 2,1 persen, Boeing naik 2,1 persen dan Johnson & Johnson naik 1,9 persen.

General Mills turun 0,5 persen setelah memperkirakan bahwa pendapatan 2014 akan datang pada 2,87 dolar AS hingga 2,90 dolar AS per saham, di bawah 2,93 dolar AS yang diharapkan oleh para analis.

Raksasa teknologi pertanian Monsanto turun 0,6 persen setelah pendapatannya datang di 4,2 miliar dolar AS, di bawah perkiraan para analis sebesar 4,4 miliar dolar AS. Keuntungan enam sen per saham di bawah harapan 1,60 dolar AS.

Produsen batubara Arch Coal turun 5,0 persen), Consol Energy turun 3,0 persen dan Peabody Energy turun 3,3 persen terus merosot segera setelah kebijakan iklim pemerintahan Obama diumumkan pada Selasa, yang bisa memaksa investasi mahal dalam teknologi bersih dan mendorong sumber energi saingan.

Produsen farmasi generic Mylan naik tipis 0,3 persen setelah mengumumkan akan meluncurkan versi generik dari obat disfungsi seksual Viagra di 11 negara Eropa.

Harga obligasi melonjak. Imbal hasil pada obligasi 10-tahun pemerintah AS turun menjadi 2,54 persen dari 2,59 persen pada Selasa, sementara pada obligasi 30-tahun turun menjadi 3,57 persen dari

3,61 persen. Harga obligasi bergerak terbalik terhadap imbal hasil. (A026)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2013