Jakarta (ANTARA) - Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi menyatakan pihaknya tengah mengembangkan sejumlah kebijakan pendukung yang mencakup perumusan Visi Indonesia Digital (VID) 2045 guna mengoptimalkan nilai tambah transformasi digital.

"Kementerian Kominfo sedang mengembangkan beberapa kebijakan pendukung yang mencakup perumusan Visi Indonesia Digital 2045, untuk mengoptimalkan potensi dan mengatasi tantangan yang ada," ucap Budi Arie.

Hal itu dikatakannya saat memberikan sambutan kunci dalam The 5th International Conference and Community Development 2023 “Digital Transformation: Development of Science and Technology in Improving Social Welfare” secara daring di Jakarta Selatan, Selasa.

Baca juga: Ekosistem 5G galang langkah bersama untuk pacu visi digital Indonesia

Secara global, transformasi digital telah memberikan kontribusi signifikan terhadap perekonomian global. Data World Economy Forum dan McKinsey, pada tahun 2025 diperkirakan nilai tambah transformasi digital mencapai 100 triliun dolar AS (sekitar Rp1,57 kuintriliun)

Budi Arie menyatakan Indonesia juga berupaya memanfaatkan nilai tambah transformasi digital yang diperkirakan bisa berkontribusi sebesar 11 persen terhadap produk domestik bruto (PDB) Tahun 2040 yang setara 2,8 triliun dolar AS (sekitar Rp44 kuadriliun).

Dia menjelaskan VID 2045 menguraikan pencapaian dasar dari implementasi peta jalan digital Indonesia. Selain itu, juga menghimpun berbagai masukan dari para pemangku kepentingan terkait dalam menyusun arah kebijakan, strategi, dan kerangka regulasi yang diperlukan.

Baca juga: Infrastruktur digital andal untuk "Visi Indonesia Digital 2045"

"Semua ditujukan untuk memaksimalkan peluang di tengah tantangan yang harus kita atasi bersama, termasuk gangguan teknologi, kesenjangan digital, dan masalah keamanan siber," ujar dia.

Tidak hanya dalam bentuk VID 2045, Kementerian Kominfo juga melakukan penilaian Indeks Transformasi Digital Nasional sebagai gambaran kemajuan transformasi digital di Indonesia.

Dia menyebut penilaian itu dilakukan terhadap lima pilar, yaitu infrastruktur, pemerintah, bisnis, masyarakat, dan ekosistem, baik di tingkat nasional maupun daerah.

Menteri Budi Arie menyatakan keberadaan teknologi adalah alat untuk tujuan yang lebih besar, seperti mendorong pertumbuhan dan meningkatkan kesejahteraan.

Oleh karena itu, pria yang sebelumnya menjabat sebagai Wakil Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi tersebut mengajak semua pihak bekerja sama memanfaatkan kekuatan teknologi untuk kemajuan masyarakat Indonesia.

Baca juga: Teknologi digital instrumen utama wujudkan visi Indonesia Maju 2045

Pewarta: Fathur Rochman
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2023