Jakarta (ANTARA) - Presiden Joko Widodo menyambut baik rencana Georgetown University, Amerika Serikat untuk membuka kampus cabang di Jakarta tahun depan.

Pernyataan itu disampaikan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dalam transkrip resmi yang dikirimkan Kementerian Luar Negeri, Selasa.

Presiden Jokowi bertemu dengan Presiden AS Joe Biden di Washington, AS, Senin. Dia mengunjungi AS dalam rangka menghadiri pertemuan tingkat tinggi negara-negara Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik (APEC) di San Francisco, mulai 15 sampai 17 November.

Selain bertemu dengan Biden, Presiden Jokowi juga sempat memberikan kuliah umum di Georgetown University, Washington, AS, yang dihadiri sekitar 700 peserta. Dalam pidatonya, Jokowi berbicara mengenai pentingnya kemitraan Indonesia-Amerika Serikat dalam turut berkontribusi bagi penciptaan stabilitas dan kemakmuran dunia, kata Retno.

Gedung Putih dalam pernyataannya mengatakan bahwa pembukaan Georgetown University di Jakarta bertujuan untuk menyediakan program gelar bagi para pembuat kebijakan di Amerika Serikat, Indonesia, dan negara-negara anggota ASEAN.

"Kehadiran Georgetown University akan membantu membangun sumber daya manusia dan kapasitas penelitian antara Indonesia, Amerika Serikat, dan negara-negara Asia Tenggara pada bidang lingkungan hidup, pembangunan, tata kelola, dan keamanan," kata Gedung Putih.

Pernyataan bersama kedua pemimpin yang dirilis Gedung Putih menyebut kehadiran universitas tersebut akan membantu Indonesia membangun sumber daya manusia dan kapasitas penelitiannya, sembari melatih para calon pakar kebijakan Amerika agar memiliki pemahaman yang baik tentang Indonesia dan Asia Tenggara.

Georgetown University juga memiliki kampus cabang di luar Washington, termasuk kampus di Doha, Qatar.

Baca juga: Indonesia-AS luncurkan kemitraan perkuat pendidikan tinggi

Baca juga: 9000 pelajar Indonesia kuliah di Amerika Serikat


Pewarta: Shofi Ayudiana
Editor: Yuni Arisandy Sinaga
Copyright © ANTARA 2023