Jayapura (ANTARA) -
Penjabat Gubernur Papua Muhammad Ridwan Rumasukun meminta Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) setempat untuk mengagendakan pencegahan stunting hingga ke pelosok kampung.
 
"Kami minta pencegahan stunting dilakukan berjenjang dari kabupaten, distrik, kampung, sampai pada kelompok dasa wisma," katanya saat membuka kegiatan orientasi pencegahan dan penanggulangan stunting di Jayapura, Selasa.
 
Menurut Ridwan, dengan begitu, masyarakat dapat merasakan program pemerintah dalam pengentasan kemiskinan guna mempersiapkan generasi Papua yang sehat, cerdas, mandiri, sejahtera dan berkeadilan, dalam menyambut Indonesia Emas 2045.

Baca juga: Pemprov Papua gencar salurkan bantuan pangan guna cegah stunting
 
"Semoga orientasi pencegahan stunting tingkat provinsi 2023 yang dilakukan kader Posyandu melalui dasa wisma ini memberikan pemahaman yang sama dalam pencegahan dan penanggulangan stunting di Papua," ujarnya.
 
Sementara itu, Ketua TP PKK Papua Linda Onibala memastikan siap menjalankan instruksi Penjabat Gubernur Papua, melanjutkan program pencegahan stunting berjenjang hingga ke kampung.
 
"Setelah dilantik saya sudah turun bersama Penjabat Gubernur Papua ke delapan kabupaten dan kota, kami juga mengunjungi Posyandu dan berbicara langsung dengan kadernya," katanya.
 
Ia mengatakan pihaknya juga memberikan bantuan pencegahan stunting dan alat untuk mendukung kerja-kerja Posyandu. "Kami tidak akan berhenti sampai di sini dan akan terus bekerja sampai angka stunting nol," ujarnya.

Baca juga: PKK Papua serahkan 300 paket PHBS bagi posyandu Kepulauan Yapen

Baca juga: Gubernur se Tanah Papua siap menjalankan percepatan penurunan stunting
 
Lewat kegiatan orientasi pencegahan dan penanggulangan stunting tersebut, pihaknya ingin wawasan kader Posyandu di seluruh kabupaten dan kota lebih mumpuni dalam menangani stunting, sehingga Papua ikut menyumbang generasi emas di 2024.
 
"Intinya pencegahan stunting ini kan untuk menciptakan generasi emas 2045, dan generasi emas itu harus ada juga dari Papua," katanya.

Pewarta: Qadri Pratiwi
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2023