Jakarta (ANTARA) - Unit Pengelola Jakarta Smart City (UP JSC) menyiapkan pelajar SMA di Jakarta menjadi pimpinan eksekutif (CEO) perusahaan-perusahaan top dunia guna mencapai target sebagai kota pintar berskala global.

Kepala Unit Pengelola Jakarta Smart City (UP JSC) Yudhistira Nugraha dalam pembukaan "Jakarta Smart City Forum 2023" pada Selasa menjelaskan, salah satu indikator yang harus dipenuhi oleh Jakarta sebagai kota global, yaitu adanya perusahaan Jakarta dalam daftar 500 perusahaan top dunia.

Karena itu, pihaknya melakukan sejumlah upaya untuk menyiapkan generasi muda dalam mengejar target itu.

"Untuk mendapatkan perusahaan ini, tentu kita harus menyiapkan cikal bakalnya, salah satunya bagaimana kami memberikan data 'science training:, kemudian mendidik anak-anak SMA untuk berpikir kritis dan sebagainya," ujarnya

 Baca juga: Ini yang harus dipenuhi Jakarta agar jadi kota pintar berskala global

Menurut dia, siswa perlu dibekali dengan "computational thinking", yaitu kemampuan untuk menyelesaikan masalah secara sistematis serta memecahkan masalah-masalah berbasis data.

Dia menjelaskan, untuk menciptakan sebuah kota global, diperlukan talenta-talenta yang memiliki karakteristik tersendiri. Dia mencontohkan, India terkenal dengan programmer-nya, Dubai dikenal dengan pelayanan jasanya dan Korea Selatan terkenal karena industri gim-nya.

"Tentu Jakarta sebagai kota global harus punya karakteristik. Kira-kira, talenta-talenta apa yang akan dilahirkan di Jakarta. Nah itu tentu salah satu upaya kami, mendorong tadi," katanya.

Selain menyiapkan generasi muda, pihaknya juga melakukan upaya untuk mengembangkan ekosistem "startup" yang dinilai dapat menjadi awal terciptanya perusahaan top dunia tersebut.

"Tentu salah satu yang kami lakukan bekerjasama dengan 1.000 'startup' 
Kementerian Kominfo dan juga Berlin, kami membangun ekosistem 'startup'," katanya.

Baca juga: Tokoh Betawi minta rumusan berkelanjutan setelah IKN pindah

Harapannya "startup" inilah yang akan menjadi embrio-embrio perusahaan top dunia. "Satu lagi juga kami berupaya untuk membangun 'talent-talent' digital di Jakarta," katanya.

Dia menjelaskan, kolaborasi Jakarta dan Berlin berbuah "Future City Hub", yaitu platform untuk menyelesaikan berbagai permasalahan DKI Jakarta dan memahami kebutuhan masyarakat dengan cara mempertemukan "problem owner" dan "problem solver".

Sebelumnya, Asisten Pemerintahan Sekretaris Daerah Provinsi DKI Jakarta Sigit Wijatmoko menyebutkan, dalam Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2022 tentang Ibu Kota Negara, Jakarta tidak akan lagi menjadi ibu kota Indonesia. Namun, Jakarta akan tetap menjadi pusat perekonomian nasional, dengan parameter kota global sebagai rujukannya.

Pewarta: Mecca Yumna Ning Prisie
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2023