Jakarta (ANTARA) - Presiden RI Joko Widodo menjelaskan pentingnya peningkatan status kerja sama bilateral Indonesia dengan Amerika Serikat dari strategic partnership menjadi comprehensice strategic partnership (CSP).

"Amerika adalah negara besar dan pengaruhnya terhadap negara mana pun sangat besar. Ekspor Indonesia sekarang ini ke Amerika Serikat juga sangat besar. Oleh sebab itu, ruang harus dibuka lebar-lebar untuk memperkuat kerja sama ini terkait baik urusan perdagangan urusan ekonomi, urusan investasi, urusan mineral kritis, maupun juga transisi energi,” papar Jokowi.

Hal itu disampaikan Jokowi saat menjawab pertanyaan dari civitas Universitas Georgetown di Washington DC, Amerika Serikat, usai menyampaikan pidato kebijakan di kampus tersebut, Senin (13/11) waktu setempat, sebagaimana disaksikan melalui tayangan video yang diunggah melalui laman YouTube Sekretariat Presiden, Selasa malam.

Baca juga: Jokowi temui Joe Biden singgung pentingnya fasilitas perdagangan GSP

Pada kesempatan itu, civitas Universitas Georgetown mengajukan dua pertanyaan, yakni pentingnya peningkatan status kerja sama bilateral RI-AS dan tentang pemindahan Ibu Kota Indonesia ke Nusantara.

Berkaitan dengan peningkatan status kerja sama bilateral kedua negara, Presiden Jokowi mengatakan bahwa sebagai negara yang kaya akan mineral kritis dan potensi energi hijau, Indonesia dapat menjadi mitra bagi Amerika Serikat karena Indonesia memiliki cadangan nikel yang terbesar di dunia, timah yang terbesar kedua di dunia dan juga energi hijau.

Menurut Presiden, Indonesia memiliki potensi 3.600 megawatt, yang merupakan sebuah potensi yang sangat besar, yang nantinya bisa dipakai untuk memproduksi produk-produk hijau.

"Untuk ekonomi hijau yang bisa kita kembangkan bersama-sama antara Amerika dan Indonesia. Artinya, semua itu bisa dikembangkan dan berkontribusi bagi kebaikan Indonesia, Amerika dan juga dunia. Saya rasa itu," ujarnya.

Baca juga: Jokowi sambut baik rencana pembukaan Georgetown University di Jakarta

Untuk diketahui, Indonesia menjadi satu-satunya negara yang diundang Presiden AS Joe Biden untuk melakukan kunjungan bilateral di Washington DC menjelang KTT APEC di San Francisco.

Dalam pertemuan bilateral itu, salah satu kesepakatan Indonesia-AS adalah meningkatkan status hubungan bilateral dari strategic partnership menjadi comprehensive strategic partnership (CSP).

Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi dalam keterangannya menyampaikan CSP Indonesia-AS akan menjadi pondasi kuat untuk penguatan kerja sama bilateral terutama di bidang ekonomi.

Baca juga: Menlu Retno: CSP Indonesia-AS pondasi untuk perkuat kerja sama ekonomi
Baca juga: Biden: Kemitraan Strategis Komprehensif era baru hubungan AS-Indonesia
Baca juga: Jokowi ajak Joe Biden bela keadilan dan kemanusiaan di Palestina


Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Didik Kusbiantoro
Copyright © ANTARA 2023