Tegal, (ANTARA News)- Seluas 18 hektare lahan tambak milik petani di Kabupaten Tegal, Jawa Tengah lenyap terkikis oleh air laut akibat abrasi yang terjadi di pesisir daerah tersebut. Kepala Dinas Perikanan, Kelautan dan Peternakan Kabupaten Tegal, Ir Suhadi, di Tegal, Rabu mengatakan, abrasi yang terjadi disepanjang pantai pantura semakin mengkhawarirkan sehingga perlu penanganan secara serius. "Dari luas lahan tambak yang tersisa saja, 20 persen di antaranya juga sudah kritis," katanya. Ia mengatakan, dalam upaya mengantisipasi parahnya abrasi, pihaknya sedang menggalakkan `grow in` yaitu membangun bangunan keras atau betonisasi untuk merangsang pertumbuhan tanaman daratan. Selain itu, kata dia, dinas perikanan dan kelautan juga tengah menyiapkan penanaman 30 ribu batang tanaman bakau atau mangrove disepanjang pantai Warurejo sampai dengan Suradadi. "Penanaman ini akan kami lakukan secara bertahap hingga terbentuk tanah timbul dan dataran baru," ujarnya. Sejumlah wilayah daratan pantai yang rusak parah akibat abrasi, yaitu di Desa Maribaya, Kecamatan Kramat, Warurejo, dan Suradadi yang semuanya mencapai 18 ha. "Saat ini luas lahan tambak yang tersisa hanya 300 ha yang terbentang dari Desa Kedungkelor, Kecamatan Warurejo hingga Desa Maribaya, Kramat," katanya.(*)

Copyright © ANTARA 2006