Dampak dari bencana alam banjir ini mengakibatkan ratusan hektare lahan sawah milik petani rusak dan gagal ditanami.
Meulaboh (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Aceh Barat mencatat seluas 514,97 hektare lahan sawah milik petani yang tersebar di 12 kecamatan di daerah ini terendam banjir.

“Dampak dari bencana alam banjir ini mengakibatkan ratusan hektare lahan sawah milik petani rusak dan gagal ditanami,” kata Kepala Dinas Pertanian, Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Aceh Barat Safrizal, di Meulaboh, Rabu.

Menurutnya, dari total lahan sawah petani yang terendam banjir tersebut, luas lahan sawah terluas yang terdampak rendaman banjir tersebut berada di Kecamatan Woyla Barat, Kabupaten Aceh Barat dengan luas sawah terendam banjir mencapai 193,7 ha.

Kemudian, di Kecamatan Arongan Lambalek, banjir juga turut merendam lahan sawah milik petani seluas 90,8 ha, dan di Kecamatan Samatiga banjir juga merendam sekitar 68 ha lahan sawah.

Di Kecamatan Panton Reue, banjir merendam 35 ha lahan sawah, Kecamatan Pante Ceureumen seluas 25 ha, Kecamatan Woyla Timur seluas 20 ha, Kecamatan Woyla seluas 20 ha, serta di Kecamatan Kaway XVI seluas 20 ha.

Banjir juga turut merendam 15 ha lahan sawah di Kecamatan Sungai Mas, Kabupaten Aceh Barat. Kemudian di Kecamatan Johan Pahlawan seluas 7 ha, dan di Kecamatan Meureubo seluas 1 ha.

Safrizal menjelaskan, sebagian besar lahan sawah milik petani yang terendam banjir dengan ketinggian air berkisar antara 30 centimeter hingga satu meter lebih tersebut, masing-masing berusia tanam 1-15 hari.

Ia menyebutkan, luas sawah yang terdampak banjir di Kabupaten Aceh Barat hingga saat ini masih dalam pendataan petugas Dinas Pertanian, Tanaman Pangan dan Hortikultura kabupaten setempat.

“Petugas masih terus melakukan pendataan di lapangan, kita harapkan luas lahan sawah di Aceh Barat yang terendam banjir tidak semakin bertambah,” kata Safrizal mengharapkan.
Baca juga: BNPB bantu 2.363 hektare sawah puso akibat banjir di Aceh
Baca juga: Lahan sawah gagal panen akibat banjir Aceh Tenggara seluas 267 hektare

Pewarta: Teuku Dedi Iskandar
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2023