Jakarta (ANTARA) - Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (CORE) Mohammad Faisal menilai penurunan kinerja ekspor karena permintaan yang masih lemah dari negara-negara tujuan ekspor utama Indonesia.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai ekspor Indonesia pada Oktober 2023 mencapai 22,15 miliar dolar AS, turun 10,43 persen dibandingkan Oktober 2022.

“Ini tentu berkaitan dengan pelemahan permintaan di industri produk-produk manufaktur, karena negara-negara tujuan ekspor, China itu juga kondisi pertumbuhan ekonominya tidak sekuat yang dibayangkan cenderung masih lemah. Amerika sudah agak lebih mendingan dibandingkan tren sebelum-sebelumnya tapi tetap saja belum cukup kuat dibandingkan dengan kondisi pra-pandemi,” ujar Faisal kepada ANTARA di Jakarta, Rabu.

Faisal menuturkan, penurunan ekspor jelas terkait dengan kondisi ekonomi global, terutama negara-negara mitra utama, khususnya jika melihat tren harga komoditas yang masih relatif terus mengalami pelemahan meskipun pelemahannya akhir-akhir ini terjadi secara lebih pelan.

Dalam hal itu, Faisal menyoroti perlunya kebijakan yang tepat untuk memberikan stimulus kepada permintaan domestik guna meredam dampak global.

Upaya diversifikasi ekspor juga menjadi sorotan dengan penekanan pada negara-negara non-tradisional untuk mendiversifikasi pasar ekspor Indonesia.​​​​​​​

Faisal mengatakan pemerintah juga perlu mewaspadai tren penurunan yang terjadi secara konsisten pada impor bahan baku dan bahan penolong, karena hal itu mengindikasikan berkurangnya permintaan industri untuk bahan baku dan berkaitan dengan tingkat produksi pada industri manufaktur.

Berkurangnya tingkat produksi seringkali berkorelasi dengan tingkat permintaan di hilir alias produk jadi, yang juga menggambarkan permintaan domestik.

“Ekspor sendiri mengalami penurunan, walaupun secara month to month (m-to-m) mengalami peningkatan, tapi secara year-on-year (yoy), artinya dibandingkan dengan tahun yang lalu, bulan yang sama pada tahun lalu terus mengalami kontraksi, baik ekspor maupun impor,” kata Faisal.

Baca juga: BPS: Neraca perdagangan Oktober 2023 surplus 3,48 miliar dolar AS
Baca juga: Ekonom: Ketahanan ekonomi domestik terjaga meski ekspor melemah
Baca juga: Ekonom sebut sejumlah strategi hadapi pelemahan kinerja ekspor

 

Pewarta: Putri Hanifa
Editor: Citro Atmoko
Copyright © ANTARA 2023