Pekanbaru (ANTARA News) - Unit Pelaksana Teknis Hujan Buatan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi menargetkan menaburkan lebih dari lima ton garam Jumat ini untuk menghasilkan hujan di beberapa wilayah Riau.

"Sesuai dengan agenda, hujan buatan dengan menggunakan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) akan difokuskan ke beberapa kabupaten yang masih terdapat titik api. Namun juga harus didukung dengan pertumbuhan awan yang baik," kata Erwin Mulyana, analis BPPT, kepada Antara di Pekanbaru, Jumat.

Menurut dia, fokus penaburan tetap pada titik-titik di mana bertumbuhan awan cukup pesat sehingga peluang terjadi hujan sangat besar.

Tetap dengan strategi biasa, demikian Erwin, hujan buatan dilakukan dengan menggunakan pesawat Herkules C-130 milik TNI-AU Skadron Udara 31 dan pesawat Cassa 212/200 milik BPPT.

"Keyakinan terjadinya hujan hari ini cukup besar, karena pertumbuhan awan sudah jauh lebih baik dari sebelumnya," kata dia.

Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Agus Wibowo mengatakan, hingga satu pekan pembentukan Satuan Tugas Penanggulangan Bencana Asap Provinsi Riau, lebih dari 28 ton garam telah ditaburkan di atas Riau.

"Sebelumnya dikabarkan sudah habis Rp25 miliar, namun kemungkinan akan bertambah tergantung dari upaya yang dilakukan. Jika didukung cuaca, maka hasilnya akan lebih maksimal dan biaya yang dikeluarkan akan lebih sedikit," katanya merujuk anggaran untuk hujan buatan.

Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Sri Woro Budiharjo sebelumnya mengatakan dalam beberapa hari ke depan pertumbuhan awan di Riau mulai membaik karena punahnya badai tropis.

Pewarta: Fazar Muhardi
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2013