Jakarta (ANTARA) - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengajak para penyuluh dan insan pertanian di Kalimantan Selatan untuk bekerja keras mewujudkan kembali swasembada pangan khususnya padi dan jagung.

"Indonesia dulu tahun 2017 sampai 2019 swasembada di bawah komando Presiden Jokowi. Hari ini karena perubahan iklim, kita impor 3,5 juta ton beras. Oleh karena itu, penyuluh dan petani milenial harus bergerak cepat bekerja keras menekan impor dan tidak terjadi krisis pangan yang sangat berbahaya bagi bangsa dan negara," kata Menteri Pertanian Amran dalam acara Pembinaan Penyuluh Pertanian Wilayah Kalimantan Selatan Dalam Peningkatan Produksi Padi dan Jagung seperti dalam keterangannya di Jakarta, Kamis.

Amran menargetkan Kalimantan Selatan menjadi tulung punggung atau penopang stok pangan Indonesia karena Kalsel memiliki potensi lahan rawa 200 ribu hektar yang dapat menghasilkan 1 juta ton beras. Jika ditingkatkan, indeks pertanamannya menjadi 2 kali sehingga Kalsel menjadi penopang pangan Indonesia, khususnya Ibu Kota Negara (IKN).

"Keberhasilan membangunkan lahan rawa di Kalimantan Selatan ini menjadi lumbung pangan nasional, kuncinya ada pada penyuluh. Saya dulu sebagai penyuluh, bekerja harus ikhlas, jangan mengeluh dan pantang minta-minta bantuan,” ucapnya.

Mentan Amran bercerita bahwa ketika ia menjadi penyuluh bekerja jalan kaki menempuh jarak 10 kilo meter pulang pergi setiap hari. Sehingga, penyuluh harus lebih semangat dan bangkit menjadi mengangkat produksi pangan Indonesia.

"Ini merah putih memanggil. Mimpi kita ke depan adalah di tahun 2026 kita swasemabada pangan, tahun 2028 kita berdaulat pangan. Tidak ada impor, tapi kita justru ekspor. Kita punya lahan rawa ada 10 juta hektar dan di Kalimantan Selatan ada 200 ribu hektar,” tuturnya.

Lebih lanjut Amran mengapresiasi Gubernur Kalsel yang mendukung sektor pertanian khususnya menjadikan Kalsel sebagai penopang pangan IKN. Dengan demikian, seluruh kebutuhan pangan di IKN didukung dari provinsi tetangga, yakni Kalsel.

Menurutnya, jika Kalsel dapat menekan impor 1 juta ton dari 3,5 juta ton, maka Kalsel menyumbang tekan impor dan mampu menyelesaikan m 60 persen masalah nasional kita.

"Kementerian Pertanian akan mendukung potensi pertanian di Kalsel ini. Kita bangun irigasi, tata kelola airnya dan lainnya sehingga produksi naik,” ucapnya.

Senada, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi mengatakan tema yang diusung adalah Dukungan Penyuluhan dan Petani Dalam Meningkatkan Produksi Padi dan Jagung di Provinsi Kalimantan Selatan.

Tujuan kegiatan tersebut memotivasi penyuluh pertanian, para petani dan stakeholder yang terkait dalam upaya peningkatan produksi dan produktivitas padi dan jagung di Kalimantan Selatan.

"Penyuluh dan petani milenial siap mendukung peningkatan produksi dan produktivitas pangan. Kami sudah lakukan bimbingan teknis terkait produksi dan produktivitas padi dan jagung di lahan rawa dan kering," tuturnya.

Baca juga: Kementan siapkan fondasi pertanian kejar swasembada pangan
Baca juga: Prabowo akan manfaatkan rawa guna capai swasembada pangan
Baca juga: Mentan janji tambah biaya operasional Penyuluh Pertanian Lapangan

 

Pewarta: Kuntum Khaira Riswan
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2023