"Kami sangat khawatir dengan penyebaran penyakit ketika musim dingin tiba...."
Jenewa (ANTARA) - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Jumat menyatakan sangat khawatir tentang penularan penyakit di Gaza di mana bombardir Israel telah membuat penduduk berkumpul memadati tempat perlindungan dengan makanan dan air bersih yang kurang.

"Kami sangat khawatir dengan penyebaran penyakit ketika musim dingin tiba," kata Richard Peeperkorn, Perwakilan WHO di Wilayah Pendudukan Palestina.

Ia mengatakan lebih dari 70.000 kasus infeksi pernafasan akut dan lebih dari 44.000 kasus diare telah tercatat di Gaza, jumlah yang jauh lebih besar dari diperkirakan.

WHO sebelumnya memperingatkan tentang "tren mengkhawatirkan" dalam penyebaran penyakit di Gaza, di mana bombardir dan serangan telah mengganggu sistem layanan kesehatan, akses ke air bersih dan menyebabkan warga memadati tempat perlindungan.

Awal musim hujan dan kemungkinan terjadinya banjir juga meningkatkan ketakutan sistem pembuangan limbah di kawasan yang terkepung itu akan meluap dan menyebarkan penyakit.

Tidak adanya bahan bakar telah memaksa penutupan stasiun pompa pembuangan limbah dan fasilitas pemrosesan air laut menjadi air tawar (desalinasi) sehingga meningkatkan risiko kontaminasi air dan mewabahnya penyakit.

Badan Koordinasi PBB untuk Bantuan Kemanusiaan OCHA mengatakan pada Jumat bahwa sekitar 813.000 orang di Gaza mengungsi di setidaknya 154 tempat perlindungan yang dikelola oleh Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina, UNRWA.

"Kepadatan pengungsi memicu penyebaran penyakit, termasuk infeksi pernafasan akut dan diare serta menaikkan kekhawatiran atas kesehatan dan lingkungan.

Sumber: Reuters
Baca juga: PBB: kekurangan bahan bakar minyak jadi sebab utama kematian di Gaza
Baca juga: Pakistan kecam bombardir Israel di sekitar RS darurat Yordania di Gaza
Baca juga: WFP ungkap penduduk Gaza akan segera alami bencana kelaparan

Penerjemah: Arie Novarina
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2023