Sukabumi (ANTARA News) - Ribuan wisatawan memadati objek wisata laut di Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, mulai dari Pantai Citepus sampai Cibangban.

Mereka berwisata ke Pelabuhanratu untuk menyambut datangnya Ramadhan 1434-H, kebiasaan yang oleh masyarakat sekitar disebut "Papajar".

Meski lebih sedikit dibanding akhir pekan kemarin, jumlah pengunjung obyek wisata Pelabuhanratu hari ini diperkirakan mencapai 3.000 orang, kata Humas Badan Penyelamat Wisata Tirta (Balawista) Kabupaten Sukabumi, Dede Sumarna, di Sukabumi, Senin.

Dari data Balawista, sejak Jumat (28/6) sampai hari ini jumlah wisatawan yang datang ke Palabuhanratu mencapai 500 ribu orang dan paling banyak pada Sabtu (29/6) dan Minggu (30/6) yang jumlahnya mencapai 100 sampai 200 ribu orang.

Wisatawan yang datang ke Palabuhanratu berasal dari beberapa kota dan daerah terdekat dengan Kabupaten Sukabumi seperti Kota Sukabumi, Jakarta, Bandung, Bekasi, Cianjur, Bogor dan lain-lain.

Menurutnya, mayoritas wisatawan datang ke Palabuhanratu menggunakan kendaraan bank terbuka dan pribadi, mayoritas mereka datang dengan teman dan keluarganya untuk menyambut bulan suci Ramadhan. Biasanya untuk merayakannya wisatawan berenang dan makan bersama.

"Sudah menjadi kebudayaan dan kebiasaan mendekati Ramadhan wisatawan yang datang ke objek wisata laut membludak dan diperkirakan lonjakan jumlah wisatawan akan tejadi pada akhir pekan ini," tambahnya.

Untuk mengantisipasi terjadinya kecelakaan laut, mulai dari Pantai Ujunggenteng, Kecamatan Ciracap sampai Pantai Cibangban, Kecamatan Cisolok pihaknya menurunkan 80 personelnya ditambah personel dari Polrairud Polres Sukabumi dan Forum Komunikasi SAR Daerah Kabupaten Sukabumi.

Selama Papajar ini sudah ada beberapa kali kejadian kecelakaan laut seperti wisatawan tenggelam. Dari data Balawista dua orang wisatawan yang tenggelam berhasil diselamatkan dan satu orang lainnya belum ditemukan setelah tenggelam di Pantai Karanghawu atas nama Asep Nurcahya asal Cianjur.

"Maka dari itu, untuk meminimalisir kecelakaan yang menimpa wisatawan diimbau agar mematuhi peraturan saat berwisata baik berenang maupun hanya mandi sekitar pantai mengingat kondisi gelombang dan ombak cukup tinggi," kata Dede.

Pewarta: Aditya A Rohman
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2013