Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa kebakaran ini. Kalau kerugian diperkirakan mencapai ratusan juta,"
Pekanbaru (ANTARA News) - Sebanya sembilan unit rumah saling berhimpitan yang berlokasi di Jalan Lokomotif, Kecamatan Limapuluh, Kota Pekanbaru, Provinsi Riau, hangus terbakar hanya dalam tempo dua jam, Senin.

"Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa kebakaran ini. Kalau kerugian diperkirakan mencapai ratusan juta," kata Kepala Polresta Pekanbaru, Kombes Pol Adang Ginanjar di Pekanbaru, Senin.

Ia mengatakan, kebakaran sembilan rumah tersebut menurut informasi saksi mata, terjadi begitu cepat dan hanya dalam waktu dua jam, beberapa diantaranya rata sejajar tanah.

"Anggota telah turun ke lokasi kejadian tadi siang dan melakukan hidentifikasi untuk mencari bukti-bukti penyebab terjadinya peristiwa itu," katanya.

Sejumlah saksi mata yang ditemui di lokasi kejadian mengatakan, kebakaran terjadi sekitar pukul 11.30 WIB hingga menghanguskan sebnayak sembilan rumah semi permanen (berdinding kayu dengan fondasi beton) yang berada saling berhimpitan itu.

Beberapa saksi mata lainnya mengaku kobaran api pertamakali terlihat dari satu unit rumah yang berada di posisi tengah sebelum akahirnya menjalar ke sejumlah rumah lainnya.

Rena (38), mengaku melihat api berasal dari rumah kosong yang sudah di tinggal penghuninya sejak lama itu. Rata-rata penghuni sembilan rumah petak tersebut dikabarkan penyewa yang sering berpindah-pindah.

"Barang-barang banyak yang terbakar, semuanya tidak ada yang selamat selain baju sama celana yang kami pakai," kata Anita, seorang anggota keluarga yang menempati salah satu rumah terbakar itu.

Pihak Dinas Pemadam Kebakaran Kota Pekanbaru membantu memadamkan api dengan menerjunkan sebanyak sepuluh unit mobil pemadam dan pengangkut air.

Sementara sejumlah warga membantu memadamkan api dengan cara menyiramkan kobaran api dengan air menggunakan peralatan seadanya.

Saat Antara turun ke lokasi kejadian, kondisi sembilan rumah tersebut sebagian besar telah rata dengan tanah dan tinggal puing bangunan tidak lagi berharga.

Pejabat Dinas Pemadam Kebakaran Pekanbaru sebelumnya menyatakan telah menerima ratusan pengaduan kebakaran dalam beberapa pekan terakhir menyusul cuaca ekstrem di daerah tersebut.

"Suhu udara ekstrem hingga mencapai 36,2 derajat celsius tidak hanya berdampak pada kebakaran hutan atau lahan, namun juga menjadi ancaman maraknya peristiwa kebakaran bangunan di Kota Pekanbaru," kata Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Pekanbaru, Andry Sukarmen.

Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru menyatakan, sejak beberapa pekan terakhir, sebagian besar wilayah Riau tengah dilanda kemarau hebat.

Bahkan suhu udara berada di atas normal, yakni mencapai 36,2 derajat celsius pada pekan ketiga Juni dan meningkat menjadi 37 derajat selsius pada pekan terakhir Juni 2013.(*)

Pewarta: Fazar Muhardi
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013