Jakarta (ANTARA) - Kepolisian masih mengusut kasus kematian
seorang bapak berinisial HR (50) dan anak kandungnya, AQ (2), di dalam rumah di Koja, Jakarta Utara, pada Sabtu (28/10).

"Ketika ditemukan, HR (waktu itu) akan Shalat Jumat, sudah menggunakan baju koko. Tapi dia tidak kuat, tersungkur di depan kamar mandi, kemudian dari telinga mengeluarkan darah," kata Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Pol Gidion Arif Setyawan saat dikonfirmasi di Jakarta, Minggu.

Dari hasil tes DNA, sudah dicocokkan bahwa darah tersebut identik dengan darah HR. Darah yang menempel di tubuh istrinya yang berinisial NH (31) juga darah pria yang menjalankan usaha perjalanan ibadah tersebut.

Namun, kematian HR dan anaknya AQ belum bisa dipastikan penyebabnya karena terjatuh atau penyebab lain, misalnya, kelaparan atau sakit.
 
"Untuk memastikan, kami juga harus memastikan secara klinis, harus memastikan secara laboratoris, tentang penyebab kematian. Itu tetap harus menunggu dari rumah sakit karena masih ada yang mesti diperiksa," kata Gidion.

Baca juga: Polisi selidiki rekaman kamera pengawas untuk ungkap dua jasad di Koja

Kapolrestro Jakarta Utara menambahkan bahwa saat petugas memintai keterangan istri HR yang berinisial NH, perempuan itu dalam kondisi sehat dan sudah mulai pulih secara fisik maupun psikis. NH sudah bisa menceritakan secara detail apa yang terjadi.
 
"Bahwa memang dia mengalami trauma. Tapi kemudian setelah dokter menyatakan bahwa sudah sehat, sudah diberikan perawatan lalu bisa memberikan keterangan secara dapat dipertanggungjawabkan, maka kemudian kemarin kami ajak memberikan keterangannya di Polres," kata Gidion.

Dari keterangan NH, dipastikan bahwa HR meninggal pada Jumat (20/10). Keterangan sejumlah tetangga juga menguatkan bahwa pada hari itu HR tidak melaksanakan Shalat Jumat.
 
Alasan NH tidak berusaha mencari bantuan ke luar rumah sampai berhari-hari, menurut keterangannya, karena saat itu kondisi psikologi sedang dalam tekanan (stres) dan tubuhnya dalam keadaan sakit sehingga tidak bisa berbuat lebih.
 
"Dia sudah berusaha melakukan pertolongan kepada suaminya tapi tidak bisa melakukan yang lebih karena memang kondisinya sudah sakit sehingga hanya bisa mengurung diri di rumah," kata Gidion.

Baca juga: Kondisi istri dalam kasus kematian ayah dan anak di Koja masih lemah
 
Penyelidik terus menggali keterangan NH terkait keberadaan kedua anaknya yang pada saat kejadian berada di dalam kamar, berdua dan terkunci dari dalam.
 
NH mengaku tidak membuka pintu kamar karena tidak berhasil membukanya mengingat kondisi tubuh yang lemah.

Keterangan itu juga sudah dicocokkan dengan keterangan sejumlah tetangga bahwa NH ditemukan dalam kondisi tubuh yang lemah, seperti tidak makan.

Gidion memastikan NH memberikan keterangan secara bebas, independen dan tanpa tekanan serta tanpa ada desakan dari pihak manapun. Jadi keterangan yang disampaikan ke polisi itu murni keluar dari kesaksiannya.

Pewarta: Abdu Faisal
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2023