Kota Cirebon (ANTARA) -
Pemerintah Kota (Pemkot) Cirebon, Jawa Barat, mengelola stabilitas harga, pasokan dan sistem distribusi pangan dengan menggiatkan program Gerakan Pangan Murah (GPM) yang menyasar pada masyarakat berpenghasilan menengah ke bawah.
 
“Kami memiliki tugas untuk mengembangkan sistem distribusi pangan yang efektif dan efisien. Salah satunya dengan GPM,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Cirebon Eti Herawati di Cirebon, Senin.
 
Eti menjelaskan kegiatan tersebut dilakukan selama satu bulan sekali, untuk membantu masyarakat mendapatkan bahan pangan pokok dengan harga yang terjangkau dan berkualitas.
 
Untuk saat ini, kata Eti, program itu dilaksanakan di Kelurahan Kesenden, Kota Cirebon, dengan menyediakan berbagai kebutuhan pokok yang bisa dibeli masyarakat secara langsung.
 
Menurutnya, hadirnya pasar murah itu dapat berkontribusi dalam mengendalikan harga pangan di pasaran agar berada pada angka tetap agar kenaikan harga tidak terlalu signifikan.

“Setiap kegiatan cukup lumayan, omzet sekali kegiatan Rp200 juta, bisa membangkitkan ekonomi. Kegiatan ini bukan hanya dari Kota Cirebon, ada juga dari tempat lain yang ke sini,” ujarnya.
 
Dalam waktu dekat, Eti menargetkan program pasar murah seperti GPM tersebut dapat dilaksanakan dan menyentuh warga Kota Cirebon di wilayah pesisir sehingga masyarakat berkemampuan rendah dapat mengakses dan memanfaatkan pangan
 
“Kolaborasi ini tentu adalah hal yang sangat baik, dengan situasi kondisi harga bahan pokok yang naik-turun. Karena perbedaan harga untuk ibu-ibu, karena beda sedikit aja menarik. Ke depan, mudah-mudahan bisa menyasar ke warga pesisir,” kata Eti.
 
Sementara itu Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, Peternakan dan Perikanan (DKP3) Kota Cirebon Elmi Masruroh menyampaikan berbagai komoditas yang dibutuhkan masyarakat dihadirkan dalam program GPM ini serta harganya jauh di bawah harga pasaran.
 
Elmi menyebutkan beberapa komoditas itu seperti beras SPHP ukuran 5 kg yang dijual Rp52.000 dan langsung habis terjual karena banyak diburu masyarakat.
 
Selain itu, masyarakat pun bisa membeli telur ayam dengan harga terjangkau sekitar Rp24.000 per kg untuk pembayaran tunai dan Rp22.000 per kg jika dibayar memakai QRIS.
 
“Minyak goreng, gula pasir dan semua bahan pokok strategis ada. Beras SPHP dijual Rp52 ribu per 5 kg. Semuanya dialokasikan 10 ton. Ada juga cabai merah sekitar 5 kuintal,” ucap Elmi.
 
Pihaknya juga berkolaborasi dengan 34 kelompok tani di Kota Cirebon, untuk menghadirkan varian olahan pangan segar seperti sayur hidroponik dan sebagainya dalam rangka diversifikasi pangan lokal.
 
“Dalam GPM ini kita mengadakan pasar tani untuk gelar produk olahan pangan segar bekerjasama dengan Kelompok Tani Nelayan Andalan Kota Cirebon,” katanya.

Pewarta: Fathnur Rohman
Editor: Evi Ratnawati
Copyright © ANTARA 2023