Bantul (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengakuisisi teknologi pengelolaan sampah yang dikembangkan Paneltech, perusahaan teknologi lingkungan joint venture Amerika Serikat dan Taiwan, untuk menangani persoalan sampah secara mandiri, bertanggung jawab, dan berkelanjutan.

"Dalam mewujudkan pengelolaan sampah yang mandiri, bertanggung jawab, berkelanjutan, Pemkab Bantul mengakuisisi teknologi Paneltech di Taiwan yang punya pengalaman panjang dalam mengatasi masalah dari kota dengan pengelolaan sampah terburuk menjadi pulau terbersih," kata Lurah Panggungharjo, Sewon, Bantul Wahyudi Anggoro Hadi di Bantul, Senin.

Menurut dia, sebagai langkah dalam mengakuisisi teknologi pengelolaan sampah tersebut, pihaknya telah ikut mendampingi Bupati Bantul Abdul Halim Muslih berkunjung ke Taiwan pada 17-19 November 2023, dalam rangka kerja sama dengan Paneltech untuk mengatasi masalah sampah di Bantul.

Baca juga: Bantul kembangkan sistem pengelolaan sampah berbasis desa/kelurahan

"Kerja sama ini merupakan tindak lanjut Paneltech untuk investasi mengelola sampah di Bantul, dan dalam rangka menyukseskan program Bupati Bantul untuk menyelesaikan masalah sampah akibat TPST Piyungan yang akan ditutup permanen pada Januari 2024," katanya.​​​​​​

Sebagai tindak lanjut, kata dia, pada 27 November 2023, tim Taiwan akan melakukan kunjungan balasan untuk memastikan persiapan yang telah dilakukan Kabupaten Bantul. Teknologi yang diterapkan akan menghasilkan tiga jenis, yaitu energi, material hijau, dan pupuk organik.

"Bantul menjadi daerah pertama di Indonesia yang akan mengadopsi teknologi pengelolaan sampah yang dikembangkan oleh Paneltech untuk menangani persoalan sampah secara mandiri bertanggung jawab dan berkelanjutan," katanya.

Baca juga: Bantul optimalkan TPS 3R kelurahan selesaikan permasalahan sampah

Menurut dia, dalam implementasinya, Paneltech akan berkolaborasi dengan Perumda Aneka Dharma Waste Management dalam pengelolaan di sisi hilir, kemudian Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Bantul di sisi tengah, dan Pastiangkut.id (aplikasi layanan digital sampah) di sisi hulu.

"Teknologi menjadi sumber daya dan kunci penting dalam pengelolaan sampah, setelah infrastruktur dibangun melalui Program Bantul Bersama (Bantul Bersih Sampah 2025), infrastruktur teknologi hijau yang berkelanjutan," katanya.

Sementara itu, CEO Pastiangkut.id Salva Yurivan Saragih mengatakan Paneltech, Perumda Aneka Dharma, dan Pastiangkut akan membentuk ekosistem yang terintegrasi teknologi pengelolaan sampah dan penggunaan kembali.

Baca juga: Bantul canangkan Kampung Bijak Sampah berbasis teknologi hijau

"Seperti pembentukan sistem pengumpulan sampah baru, mengembangkan bahan bangunan yang sepenuhnya dapat mengurangi karbon, dan furnitur ramah lingkungan, mengintegrasikan bahan bakar dari sampah, dan menerapkan sistem pembangkit listrik skala kecil, membangun platform pendidikan lingkungan hidup pariwisata hijau," katanya.

Pewarta: Hery Sidik
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2023