Untuk menghadapi bonus demografi, hal yang harus disiapkan adalah keterampilan dan kompetensi penduduk usia produktif
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Ketenagakerjaan bersama Bank Dunia (World Bank) membahas pembangunan ekosistem ketenagakerjaan di Indonesia dalam rangka menghadapi bonus demografi pada 2030-2035.

"Jumlah penduduk usia produktif ini harus kita kelola dengan baik agar bonus demografi ini membawa keberkahan bagi masyarakat Indonesia," ujar Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah dalam keterangannya di Jakarta, Senin.  

Saat menerima kunjungan perwakilan Bank Dunia, Ida mengatakan pembangunan ekosistem ketenagakerjaan menjadi salah satu isu yang diprioritaskan oleh Pemerintah Indonesia saat ini. Hal ini dikarenakan Indonesia akan menghadapi bonus demografi yang puncaknya akan terjadi pada 2030-2035.  

Untuk menghadapi bonus demografi tersebut, Ida menyampaikan bahwa hal yang harus disiapkan adalah keterampilan dan kompetensi penduduk usia produktif.

Hal tersebut akan tercapai jika Indonesia memiliki ekosistem ketenagakerjaan yang mendukung pengembangan keterampilan dan kompetensi penduduk usia produktif.

Ia menambahkan Pemerintah Indonesia sudah memulai membangun ekosistem ketenagakerjaan di antaranya dengan diundangkannya Perpres Nomor 68 Tahun 2022 tentang Revitalisasi Pendidikan Vokasi dan Pelatihan Vokasi.

"Inti dari Perpres ini adalah upaya pemerintah merevitalisasi pendidikan vokasi dan pelatihan vokasi guna mempercepat link and match pasar kerja, dan ini kami lakukan dengan membangun Pusat Pasar Kerja," paparnya.

Ida pun memastikan bahwa pembangunan ekosistem ketenagakerjaan yang mendukung penciptaan SDM unggul adalah kebijakan jangka panjang. Oleh karenanya, diharapkan dukungan dari seluruh pihak dalam pencapaian pembangunan ekosistem tersebut.

Baca juga: Menaker: Perlu tata kelola optimal lindungi pekerja migran Indonesia

Baca juga: Kemnaker minta TKS pendamping TKM Pemula tumbuhkan wirausaha baru

Baca juga: Kemnaker minta civitas akademika motivasi diri hadapi Era Society 5.0
 

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2023