Banyuwangi (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, mengawasi peredaran pupuk bersubsidi dengan menggunakan aplikasi Cek Pubertas (cek pupuk bersubsidi secara terbatas) yang diintegrasikan dengan Smart Kampung.

Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mengatakan inovasi Cek Pubertas dibuat untuk memudahkan petani mengetahui dan memantau alokasi pupuk bersubsidi, mulai dari berapa banyak pupuk yang telah ditebus, dan jumlah sisa kuota yang dimiliki.

"Dengan sistem ini membuat petani memudahkan dalam pemenuhan kebutuhan pupuk, apabila jatah pupuk subsidi miliknya telah habis. Dengan diintegrasikan di Smart Kampung aplikasi yang berisi beragam pelayanan publik, harapan kami ini bisa memudahkan petani untuk melakukan banyak hal cukup dalam satu aplikasi, di Smart Kampung," kata  Ipuk di Banyuwangi, Jatim, Selasa.

Selain itu, aplikasi Cek Pubertas juga dapat menghubungi kelompok tani pembuat pupuk alternatif apabila alokasi pupuknya sudah habis.

Fitur dalam Cek Pubertas juga membuat partisipasi petani secara langsung dalam fungsi kontrol dan pengawasan distribusi pupuk bersubsidi, yang sebelumnya hanya ada di Komisi Pengawasan Pupuk dan Pestisida (KP3).

Melalui aplikasi ini, lanjut Ipuk, petani bisa mendapatkan informasi lainnya, seperti kelompok-kelompok petani unggulan produsen pupuk alternatif, informasi harga eceran tertinggi (HET) dan pilihan pupuk nonsubsidi.

"Petani tidak perlu khawatir jika pupuk subsidi habis, karena ada alternatif solusi penggunaan pupuk organik yang bisa diakses melalui Smart Kampung," kata Ipuk.

Sebelumnya, Ipuk juga berdialog dengan Kelompok Tani (Poktan) Tani Joyo Desa Kedungwungu, Kecamatan Tegaldlimo, saat program Bupati Ngantor di Desa (Bunga Desa).

Dalam diskusi itu, Bupati mendorong agar petani tidak tergantung pada pupuk bersubsidi. Ini karena setiap tahun kuota alokasi pupuk subsidi dari Kementerian Pertanian terus berkurang. Di Banyuwangi sendiri telah banyak kelompok tani yang bahkan seratus persen beralih ke pupuk organik.

Sementara Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Banyuwangi Ilham Juanda menyebutkan di Banyuwangi saat ini terdapat empat kelompok tani yang telah mandiri dengan pupuk organik. Mereka juga sebagai penggerak penggunaan pupuk organik sebagai konsekuensi berkurangnya pupuk bersubsidi.

"Informasi kelompok tani tersebut juga terdapat di Smart Kampung, sehingga kelompok tani lainnya yang hendak beralih ke pupuk organik bisa belajar dari mereka," katanya.

Pewarta: Novi Husdinariyanto
Editor: Evi Ratnawati
Copyright © ANTARA 2023