AS sambut baik peran konstruktif China di Timur Tengah

AS sambut baik peran konstruktif China di Timur Tengah

Utusan Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) yang terdiri dari (depan kiri ke kanan) Menlu Palestina Riyad Al-Maliki, Menlu Mesir Sameh Shoukry, Menlu Saudi Pangeran Faisal bin Farhan Al Saud, Menlu China Wang Yi, Wakil Perdana Menteri yang juga Menlu Yordania Ayman Safadi, Menlu Retno Marsudi dan Sekretaris Jenderal OKI Hissein Brahim Taha berfoto sebelum melakukan pertemuan untuk mencari solusi konflik Palestina-Israel di Beijing, China, Senin (20/11/2023). Pertemuan tersebut adalah aksi dari pemberian mandat dalam KTT Luar biasa OKI untuk memulai tindakan atas nama OKI dan Liga Arab guna menghentikan perang di Gaza. ANTARA FOTO/Desca Lidya Natalia/Spt.

tidak ada yang boleh menggantikan kepemimpinan AS
Washington (ANTARA) - Amerika Serikat menyatakan pihaknya terbuka kepada China untuk memainkan "peran konstruktif" di Timur Tengah, tapi menandaskan tak ada yang boleh menggantikan kepemimpinan Amerika Serikat di kawasan itu.

"Kami menyambut baik peran konstruktif China di Timur Tengah," kata Juru Bicara Departemen Luar Negeri Amerika Serikat Matthew Miller dalam konferensi pers.

Dia menanggapi pertanyaan seputar  pertemuan Menteri Luar Negeri China Wang Yi dengan para menteri luar negeri Palestina, Arab Saudi, Indonesia, Mesir dan Yordania di Beijing baru-baru ini.

"Menteri Luar Negeri (Amerika Serikat) secara pribadi telah memperjelas hal ini dalam percakapannya dengan Wang Yi," kata dia.

"Dia menelepon Wang Yi pada lawatan pertama kami ke Timur Tengah dan mengatakan jika ada yang bisa mereka lakukan untuk mencegah konflik agar tidak meluas dengan menggunakan jalur komunikasi yang mereka miliki ke negara-negara Timur Tengah, kami akan menyambut baik hal tersebut," papar Miller.

Baca juga: Israel jadikan ruang operasi RS Indonesia di Gaza sasaran tembak

Namun, Miller menegaskan AS kepada mitra-mitranya di kawasan itu bahwa "tidak ada yang boleh menggantikan kepemimpinan AS."

Miller juga menyebutkan Blinken dan Wang juga menggelar "percakapan yang produktif" di Washington DC menjelang KTT APEC di San Francisco pekan lalu.

Wang Yi pada Senin bertemu dengan para menteri luar negeri Organisasi Kerja Sama Islam (OIC) di Beijing untuk membahas situasi di Gaza.

Dalam pertemuan dengan menteri luar negeri Palestina, Arab Saudi, Indonesia, Mesir dan Yordania, Wang menyatakan gencatan senjata adalah "masalah hidup dan mati bagi rakyat Gaza." China juga menyatakan menentang pemindahan paksa warga Palestina dari Gaza.

Baca juga: Presiden China dan Prancis tekankan solusi dua negara Palestina-Israel

Sumber: Anadolu

 

Penerjemah: Cindy Frishanti Octavia
Editor: Jafar M Sidik
COPYRIGHT © ANTARA 2023

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE

Komentar