Jakarta (ANTARA News) - Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu melanjutkan pelemahan sebesar 3,20 persen seiring dengan tekanan yang terjadi di bursa saham kawasan Asia.

IHSG BEI ditutup turun 151,55 poin atau 3,20 persen ke posisi 4.577,15, sementara indeks 45 saham unggulan (LQ45) melemah 28,82 poin (3,67 persen) ke level 755,31.

"Beberapa katalis negatif seperti terkoreksinya pasar saham di kawasan Asia dan pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menjadi salah satu faktor indeks BEI melemah," kata analis HD Capital, Yuganur Wijanarko di Jakarta, Rabu.

Ia menambahkan secara teknikal pelaku pasar saham juga masih mencermati beberapa indikator pergerakan saham sebagai kunci untuk menentukan kebijakan investasi ke depannya.

Ia merekomendasikan beberapa saham yang dapat diperhatikan pada perdagangan selanjutnya, yakni Perusahaan Gas (PGAS), Telekomunikasi Indonesia (TLKM), Kawasan Industri (KIJA), Charoen Pokpan (CPIN).

Kepala Riset Trust Securities, Reza Priyambada menambahkan masih kuatnya tekanan jual di saham-saham domestik memaksa IHSG BEI tidak mampu bertahan di area positif.

"Belum lagi, pelaku pasar asing yang kembali mengambil posisi jual sehingga membuat tekanan bagi IHSG BEI," kata dia.

Tercatat transaksi perdagangan saham di BEI sebanyak 151.953 kali dengan volume mencapai 2,272 miliar lembar saham senilai Rp4,727 triliun. Saham yang menguat 31, sementara yang melemah sebanyak 276 saham, dan yang tidak bergerak nilainya 63 saham.

Bursa regional, di antaranya indeks Hang Seng melemah 511,34 poin (2,48 persen) ke level 20.147,31, indeks Nikkei-225 turun 43,18 poin (0,31 persen) ke level 14.055,56, dan Straits Times melemah 45,20 poin (1,39 persen) ke posisi 3.128,29.


Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2013