Kairo (ANTARA News) - Panglima angkatan bersenjata Mesir, Rabu mengatakan militer siap mati untuk membela rakyat menghadapi "teroris-teroris" dan kelompok garis keras, setelah Presiden Mohamed Moursi menolak ultimatum militer dan tekanan publik untuk mundur.

Pernyataan itu disiarkan dalam halaman Facebook oleh Dewan Tertinggi Angkatan Bersenjata yang dipimpin panglima angkatan darat Abdel Fattah al-Sisi.

Komandan jenderal angkatan bersenjata mengatakan lebih terhormat bagi kami mati dari pada rakyat Mesir diteror atau diancam," kata penyataan itu dalam satu judul "Jam-jam terakhir".

"Kami bersumpah demi Allah bahwa kami akan mengorbankan darah kami bagi Mesir dan rakyatnya melawan semua teroris, kelompok-kelompok "garis keras dan bodoh", katanya mengutip pernyataan panglima militer.

Pernyataan itu dikeluarkan hanya beberapa jam setelah Moursi menolak satu ultimatum militer mendesak dia mencari jalan keluar krisis sekarang pada pukul 16.30 waktu setempat (21.30 WIB) Rabu atau menghadapi satu peta jalan yang disusun militer, demikian AFP.
(H-RN)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013