Cape Town (ANTARA News) - Presiden kulit putih terakhir Afrika Selatan FW de Klerk meninggalkan rumah sakit Rabu setelah berhasil menjalani operasi pemasangan alat pacu jantung, kata asistennya.

De Klerk (77) berbagi Hadiah Nobel Perdamaian 1993 bersama penggantinya, Nelson Mandela, karena membantu mengawasi masa peralihan Afrika Selatan dari pemerintahan aparheid minoritas kulit putih, lapor Reuters dan AFP.

"Tuan De Klerk keluar dari rumah sakit pagi ini untuk memulihkan kesehatannya di rumah. Segala sesuatunya baik-baik saja," kata asisten pribadinya, Brenda Steyn, kepada Reuters.

Pekan lalu, kantor De Klerk mengatakan, mantan presiden itu mempersingkat liburannya di Eropa karena memburuknya kesehatan Mandela (94), yang hingga kini tetap dalam kondisi kritis di rumah sakit.

Mandela mulai dirawat di rumah sakit lebih dari tiga pekan lalu karena infeksi paru-paru.

Sebagai penguasa terakhir apartheid, De Klerk membebaskan Mandela pada 1990 setelah penahanan 27 tahun di penjara aprtheid, dalam sebuah langkah yang membuka jalan bagi demokrasi multi-rasial di Afrika Selatan.

Mandela terpilih sebagai presiden empat tahun kemudian dan De Klerk menjadi salah satu dari dua deputinya.

Pemimpin kulit hitam itu menang dalam pemilihan umum demokratis pertama Afrika Selatan pada 1994, yang mengarah pada rekonsiliasi rasial selama masa tunggalnya sebagai presiden, sebelum ia mengambil peran baru sebagai negarawan sepuh keliling dan pejuang anti-AIDS.

Mandela, yang pernah disebut sebagai teroris oleh AS dan Inggris, dirawat di rumah sakit empat kali sejak Desember, sebagian besar karena gangguan paru-paru yang dideritanya selama bertahun-tahun.

Penerjemah: Memet Suratmadi

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2013