Jangan lagi hanya membahas wacana. Jangan hanya dibicarakan, tapi harus dieksekusi dan harus ada yang berani mengambil keputusan.
Jakarta (ANTARA News) - Menteri BUMN, Dahlan Iskan, mengatakan semua pihak jangan ada lagi yang menunda-nunda penyelesaian kemacetan khususnya jalan tol dalam kota Jakarta.

"Jangan ada lagi hanya pembahasan-pembahasan solusi kemacetan tol Jakarta. Kalau ada ide, dan memberikan solusi yang baik harus segera dilaksanakan," kata Dahlan, usai memberikan penghargaan kepada 10 orang nominasi sayembara solusi kemacetan tol dalam kota Jakarta, di Kantor Kementerian BUMN, Kamis.

Menurut Dahlan, kemacetan parah di jalan tol Jakarta karena volume lalulintas yang lewat sudah melampaui kapasitas jalan yang ada, sementara jalan tol tak mungkin dilebarkan karena keterbatasan lahan.

Kepadatan kendaraan yang ideal adalah jika perbandingan antara volume lalu lintas dan kapasitas jalan (V/C) maksimum sebesar 0,8 persen. Jika kapasitas suatu jalan adalah 1.000 kendaraan per jam, dan dilintasi 800 kendaraan per jam maka kecepatan bisa 60 kilometer per jam, artinya masih cukup nyaman dilalui.

"Namun pada saat jam sibuk rasionya meningkat hingga menjadi di atas 1,4 persen. Kemacetan yang pasti terjadi," ujar Dahlan.

Menurut Dahlan, tahap awal tiga solusi yang akan ditempuh Jasa Marga yaitu membangun jalan layang baru sebelum pintu tol Cawang mengarah ke Sudirman, membangun underpass di perempatan Kuningan, Rasuna Said, dan menambah sayap pada jalan layang susun Slipi.

"Ketiga solusi pengembangan infrastruktur tersebut diproyeksikan menghabiskan investasi sekitar Rp400 miliar," ujarnya.

Mantan Dirut PT PLN ini mengatakan sudah saatnya ada kepastian dalam mengatasi kemacetan Jakarta.

"Jangan lagi hanya membahas wacana. Jangan hanya dibicarakan, tapi harus dieksekusi dan harus ada yang berani mengambil keputusan," tegasnya.

Ia menambahkan, kalau tidak diputuskan hari ini bisa dibayangkan dalam dua tahun ke depan Jakarta akan semakin macet.

Pada kesempatan itu, Dahlan bertemu langsung dengan 10 orang pemenang terbaik sayembara mengatasi kemacetan tol Jakarta. Sepuluh nominasi ini terpilih menjadi yang terbaik dari sekitar 1.016 usulan proposal yang disampaikan kepada PT Jasa Marga.

Menurut Dahlan, sayembara digelar guna mendapatkan konsep, ide dan solusi membantu meningkatkan kelancaran transportasi di ibu kota Jakarta.

Dirut Jasa Marga Adityawarman mengatakan pihaknya membutuhkan ide-ide cermerlang dari masyarakat bagaimana mengatasi Kemble di ibukota Jakarta.

Ia menjelaskan, sayembara mengatasi kemacetan jalan tol sudah disosialisasikan sejak 11 Maret 2013.

Dari 1.016 proposal terdapat 10 pemenang kategori usulan terbaik, dengan judul: "Mengurangi Kemacetan Tol Dalam Kota Dengan Cara Menurunkan Kecepatan Rencana dan Mengoptimalkan Kapasitas Jalan", yang diusulkan Arifin Aziz.

Tim mahasiswa PWK Universitas Diponegoro Semarang mengusulkan dengan judul proposal "Perpaduan Car Sharing dan Transit Hub".

Proposal berjudul "Pemindahan Pintu Keluar Tol Menjauhi Titik Persimpangan" karya Agus Alamsyah Yahya.

Judul "Memindahkan posisi masuk tol menjadi sebelum persimpangan dan pintu keluar setelah persimpangan" karya Mukhtar Yusuf, Judul "Mengurangi Kepadatan Lalin Karena Efek Crossing/persilangan lalu lintas setelah Gerbang Pintu Masuk," karya Heri Purwanto.

Proposal berjudul "Konstruksi (fisik) dengan penerapan Smart Exit Area (SEA)" oleh Andika Sunandar. "Optimalisasi Kontrol Lalu Lintas Untuk Mengurangi Antrian di Pintu Keluar Tol Dalam Kota Jakarta" karya Lukman Talibo.

Adapun Prapanca Nugraha mengusulkan proposal "Penerapan Blue Lines atau Garis Biru adalah Pembatasan Penggunaan lajur jalan di jalan tol".

Usai memberikan penghargaan kepada 10 pemenang tersebut, Dahlan Iskan mengatakan bahwa proposal tersebut harus segera ditindaklanjuti.

"Tidak ada alasan menunda-nunda implementasinya. BUMN memiliki fasilitas, tidak lagi birokrasi, punya dana, jadi tidak ada lagi masalah," tegas Dahlan.

(R017)

Pewarta: Royke Sinaga
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2013