Jakarta, Indonesia (ANTARA/PRNewswire)- Enlit Asia, bertepatan dengan Hari Listrik Nasional Ke-78, berlangsung dengan sukses di Jakarta, Indonesia. Ajang ini diikuti lebih dari 12.000 peserta. Sebagai Diamond Sponsor, Huawei mempresentasikan solusi kelistrikan inovatif dan meluncurkan Pusat Inovasi Bersama dengan salah satu BUMN terbesar di Indonesia, Perusahaan Listrik Negara (PLN).

Nicholas Ma, President, Huawei Asia Pacific Enterprise Business Group, mengawali sambutannya dengan membahas perkembangan negara-negara di Asia Pasifik dalam pembangunan hijau dan digital. Menurutnya, kita tengah bertransformasi menuju perekonomian hijau dan digital. Pada era ini, aspek keberlanjutan dan pertumbuhan pesat saling menopang, sedangkan, transisi ganda akan membutuhkan kolaborasi erat antara pemerintah, badan layanan umum, investor, dan pelaku bisnis dari segala skala.

Nicholas menilai, sebagai perusahaan TIK terkemuka di dunia yang berbasis di pasar Asia Pasifik, Huawei akan terus berkontribusi, mulai dari menghadirkan inovasi teknologi digital dan energi, membina SDM digital di industri kelistrikan, serta mempercepat transformasi digital lewat kolaborasi strategis bersama pelaku industri ternama seperti PLN untuk menjadi model di Asia Pasifik.

Di ajang ini, Huawei dan PLN meluncurkan Pusat Inovasi Bersama yang akan meningkatkan transformasi digital PLN, serta merealisasikan nilai tambah digital dari aset-aset milik PLN.

Huawei and PLN launched the Joint Innovation Center

Nezar Patria, Wakil Menteri Komunikasi dan Informasi Indonesia, Darmawan Prasodjo, CEO, PLN, dan Ketua Dewan Pengawas MKI berkunjung ke stan pameran Huawei, serta bertukar pandangan dengan pakar Huawei tentang solusi kelistrikan mutakhir yang dapat memperkuat transisi energi masa depan.

Edwin Diender, CIO, Huawei Electric Power Business Unit, melansir laporan "Digitalization Trends in the Electric Power Industry" yang disusun Huawei. Dia berkata: "Jaringan masa depan akan dibangun guna mendukung kapasitas yang semakin besar, bahkan lebih dari 100 kali lipat dari kapasitas saat ini. Namun, konsumsi energi total tidak akan lebih besar dari jaringan saat ini. Huawei akan terus menemukan skenario inovatif dan teknologi utama bagi industri kelistrikan guna menjamin ketahanan energi, memaksimalkan efisiensi utilisasi energi, mengurangi pemborosan energi, serta mempromosikan pengembangan energi dan listrik yang bermutu tinggi."

"Transisi energi akan menghadirkan ratusan juta sensor yang tersebar luas dalam sistem. Maka, persepsi real-time akan menjadi basis keseimbangan sistem kelistrikan secara dinamis," ujar Frank Zou, Director, Electric Power Industry Digital Solution, Huawei Indonesia, ketika mempresentasikan Knowledge Hub. "Kami membutuhkan dukungan kapabilitas digital yang sistematis, termasuk komunikasi, komputasi, dan keamanan siber untuk mencapai target transisi energi."

Hingga kini, Huawei telah bekerja sama dengan lebih dari 190 perusahaan kelistrikan di seluruh dunia, serta membangun lebih dari 40 solusi berbasiskan skenario penggunaan bersama mitra ekosistem. Lewat langkah tersebut, Huawei membangun basis digital bagi transisi energi dunia dan pencapaian target netralitas karbon.

Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2023