Surabaya (ANTARA) - Kepolisian Daerah Jawa Timur (Polda Jatim) menyatakan penyelenggaraan Piala Dunia U-17 2023 yang digelar di Surabaya berjalan sukses dan aman tanpa ada kejadian yang dapat mengganggu jalannya pertandingan.

"Perhelatan yang luar biasa Piala Dunia U-17 di GBT selama 12 hari, seluruhnya aman lancar. Tidak ada laporan apa pun. Tidak ada laporan tindak kriminal. Menurut kami pelaksanaan Piala Dunia di Gelora Bung Tomo (GBT) berlangsung sukses dan aman," kata Kepala Biro Operasional (Karo Ops) Polda Jatim Kombes Pol Puji Santosa saat konferensi pers di Media Center Piala Dunia U-17 Surabaya, Rabu.

Polri, lanjutnya, menyiapkan sekitar 350 personel dari berbagai satuan kerja mulai dari Brimob, reserse, hingga lalu lintas yang mendapat latihan khusus sebagai steward untuk ditempatkan di area stadion selama kejuaraan sepak bola dunia yang digelar dua tahun sekali tersebut berlangsung.

Tidak hanya stadion utama, pengamanan juga dilakukan di lokasi yang digunakan sebagai tempat latihan tim yang tergabung dalam Grup A, yakni Stadion Gelora 10 November, Lapangan THOR, dan Lapangan A-C Kompleks Stadion GBT.

Selain itu, kata dia, pengamanan tersebut juga bekerja sama dengan pihak Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya yang turut membantu kelancaran lalu lintas dengan penyediaan shuttle bus.

"Kesuksesan ini bukan hanya karena Polri, tapi juga berkat teman-teman wartawan, warga Surabaya, dan Pemkot Surabaya yang menyiapkan shuttle bus, juga teman-teman dari TNI. Pengamanan kami lakukan mulai kedatangan di Bandara Juanda, kami kawal rute menuju hotel. Di hotel juga kami siapkan dan melakukan koordinasi dengan security internal," ujar Kombes Pol Puji.

Baca juga: Jacksen F Tiago berbagi perspektif sepak bola Brazil dan Indonesia

Kombes Pol Puji menjelaskan, pengamanan akan dilaksanakan hingga seluruh tim meninggalkan Kota Surabaya, baik yang melanjutkan laga perempat final atau yang langsung pulang ke negara asalnya.

"Tadi pagi kami kawal tim Meksiko dan Iran ke Bandara Juanda untuk kembali ke negaranya. Sore ini kami antar tim Mali dan Maroko sampai perbatasan Jawa Timur dengan Jawa Tengah," tuturnya.

Ia menilai, jika ada rapor, maka pengamanan tersebut akan diberi nilai A karena sudah berjalan sesuai aturan dan alur yang telah ditetapkan.

"Jadi kalau ditanya, menurut saya rapor pengamanan di Surabaya ya rapornya A. Dari FIFA, kami juga mengucapkan terima kasih dengan pengamanan ini. Saya mewakili Kapolda (Jatim) juga berterima kasih atas kerja samanya," katanya.

Tak hanya itu, lanjut dia, pola pengamanan yang dijalankan selama Piala Dunia U-17 dinilainya sangat layak diterapkan untuk penyelenggaraan kompetisi Liga 1 dan 2 Indonesia.

"Ini nantinya akan kami rekomendasikan ke LIB dan PSSI untuk diadopsi dalam pola pengamanan di Liga 1 dan 2," katanya.

Sebelumnya, Kota Surabaya telah rampung menggelar pertandingan selama empat hari, yakni tiga hari fase grup dan satu hari babak 16 besar Piala Dunia U-17 2023 di Stadion Gelora Bung Tomo.

Baca juga: Menpora nilai timnas U-17 Indonesia sudah tunjukkan progres positif
Baca juga: Polisi sebut gelaran Piala Dunia U-17 di Bandung kondusif

Pewarta: Abdul Hakim/Naufal Ammar Imaduddin
Editor: Eka Arifa Rusqiyati
Copyright © ANTARA 2023