Ke depannya kita menolak kedatangan Rohingya
Banda Aceh (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Pidie, Aceh masih menunggu kebijakan dari pemerintah pusat terkait penanganan ratusan imigran Rohingya yang masuk wilayah setempat.

"Pemerintah daerah sedang menunggu kebijakan pemerintah pusat karena sudah beberapa kali meeting melalui zoom, namun belum ada kepastian," kata Penjabat Bupati Pidie Wahyudi Adisiswanto di Pidie, Rabu.

Wahyudi mengatakan saat ini ada sekitar 220 orang imigran Rohingya yang datang terakhir pada gelombang ketiga di Pidie dan sementara ini mereka masih ditempatkan di kawasan pantai dengan didirikan tenda.

Ia telah memerintah Badan Penanggulangan Bencana Daerah Pidie untuk mendirikan tenda, sementara konsumsi untuk para imigran tersebut berada di bawah tanggung jawab UNHCR (Komisioner Tinggi PBB untuk Pengungsi).

"Sembari menunggu jawaban dari pusat, imigran Rohingya tetap di sana dan telah kita pindahkan ke pinggir laut, tempat bekas lokasi gudang ikan," ujarnya.

Baca juga: 220 imigran Rohingya masuk ke perkampungan di Pidie, Aceh

Ke depan, tambah Wahyudi, Pemkab Pidie akan menolak jika ada imigran Rohingya kembali mendarat di wilayahnya. Hal tersebut untuk menghindari terjadinya perdagangan manusia.

"Ditakutkan Pidie ini dijadikan jalur transit perdagangan manusia terhadap etnis Rohingya itu," katanya.

Wahyudi juga berharap kepada jajaran TNI AL dan Polairud untuk memperketat keamanan jalur laut supaya imigran Rohingya tidak bebas keluar atau masuk ke wilayah Aceh.

"Ke depannya kita menolak kedatangan Rohingya, kita kembalikan ke laut karena kemungkinan di laut ada kapal induknya," ujar Wahyudi.

Baca juga: Anggota DPR minta perhatian serius pemerintah soal Rohingya di Aceh

Dalam sepuluh hari terakhir, Kabupaten Pidie telah didatangi ratusan pengungsi Rohingya. Pertama, pada Selasa (14/11), di pesisir Pantai Gampong Blang Raya, Kecamatan Muara Tiga, tercatat sekitar 200 orang imigran, enam orang di antaranya melarikan diri.

Sehari berselang, Rabu (15/1), sebanyak 147 orang imigran Rohingya kembali mendarat di kawasan Pantai Beurandeh, Kecamatan Batee, Kabupaten Pidie.

Imigran Rohingya yang datang ke Pidie tersebut telah ditampung di kamp Yayasan Mina Raya Gampong Leun Tanjung, Kecamatan Padang Tiji, Kabupaten Pidie.

Berikutnya pada Minggu (19/11), sebanyak 220 orang imigran Rohingya kembali berlabuh di wilayah Pidie. Mereka langsung masuk ke perkampungan Gampong Kulee, Kecamatan Batee. Pengungsi gelombang ketiga ini masih ditempatkan di pinggir pantai.

Baca juga: UNHCR: kemungkinan, banyak perahu Rohingya masuk wilayah Indonesia
Baca juga: Kontras Aceh: Pemerintah perlu sikapi kedatangan pengungsi Rohingya
Baca juga: UNHCR harap otoritas di Aceh izin pendaratan imigran Rohingya

Pewarta: Rahmat Fajri
Editor: Didik Kusbiantoro
Copyright © ANTARA 2023