Denpasar, (ANTARA News) - Akibat semakin merebaknya penyakit demam berdarah (DB) di Kota Denpasar, daun liligundi diolah menjadi minyak gosok pembasmi nyamuk. "Kami sangat salut dengan masyarakat tersebut dengan kreatifitasnya untuk mengolah daun liligundi menjadi minyak pembasmi nyamuk," kata Staf Ahli Dinas Pertanian dan Kelautan Kota Denpasar Ir. Anggreni Suari, di Sanur, Bali, Kamis (20/7). Menurutnya, pembuatan ekstrak minyak liligundi itu mampu menangkal gigitan nyamuk yang belakangan ini Kota Denpasar menjadi epidemi DB. "Proses pembuatan minyak ini dengan menggunakan teknologi penyulingan dari daun liligundi yang sudah dikeringkan. Dengan menggunakan minyak tersebut tidak ada efek samping pada kulit seperti iritasi. Sebab semua bahannya dan cara pembuatannya dengan menggunakan bahan alami dan tradisional," jelasnya. Kepala Desa Sanur Kauh Made Dana selama ini sudah berhasil mengembangkan berbagai produk olahan lainnya dari pohon liligundi seperti linting bakar, parem liligundi dan lulur liligundi. "Semenjak adanya himbauan Walikota Denpasar untuk mengembangkan liligundi sebagai tanaman alternatif dalam memerangi nyamuk DB, kami di Sanur Kauh sudah melakukan pembudidayakan liligundi secara besar-besaran dengan melibatkan seluruh masyarakat," katanya. Bahkan menurutnya, saat ini di Desa Sanur Kauh telah membentuk kelompok usaha bersama Dharma Sedana yang khusus mengembangkan dan memproduksi produk olahan tanaman liligundi. Dana menjelaskan, dengan modal awal sebesar Rp6 juta, usahanya telah berkembang menjadi produksi rumah tangga yang begitu pesat. Untuk mendapatkan bahan atau daun liligundi dalam jumlah banyak, ia mendatangkan dari Kabupaten Tababan, Klungkung dan Buleleng. "Produk liligundi yang sudah menjadi kemasan tersebut sudah banyak dipasarkan ke luar Bali seperti Surabaya dan Jakarta, dan soal khasiat serta manfaatnya dijamin tidak kalah dengan produk yang dibuat secara modern," jelasnya.(*)

Copyright © ANTARA 2006