Mahasiswa harus kita lindungi dan amankan"
Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan terus memantau keselamatan mahasiswa Indonesia yang berada di Mesir, negara yang masih dilanda gejolak politik.

"Keselamatan dan keamanan harus tetap nomor satu kepada mahasiswa yang menuntut ilmu di sana," kata Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh kepada pers di Jakarta, Jumat.

Menurutnya, pihaknya sudah kerjasama dengan Kementerian Luar Negeri RI untuk terus memantau kondisi mahasiswa Indonesia yang berada di Mesir, agar tidak mengalami hal yang tidak diinginkan.

Indonesia, kata Nuh, juga memiliki Atase Pendidikan dan Kebudayaan di Kairo dan dirinya sudah memerintahkan kepala Atasa Pendidikan untuk terus memantau keamanan dan keselamatan mahasiswa di sana.

"Mahasiswa harus kita lindungi dan amankan," katanya.

Nuh mengatakan pula jika situasi di Mesir makin keruh maka kemungkinan diadakan evakuasi sangat dimungkinkan.

"Pokoknya kita terus memantau keberadaan mahasiswa melalui Atase Pendidikan dan Kebudayaan yang ada di sana. Kita pantau terus bagaimana kondisi di sana," kata Nuh.

Kedutaan Besar RI (KBRI) di Kairo menyatakan bahwa warga negara Indonesia (WNI) di Mesir aman meski beberapa waktu belakangan aksi protes dan gejolak politik melanda negara itu.

"Alhamdulillah aman," kata Kepala Fungsi Penerangan, Sosial Budaya KBRI Kairo, Dahlia Kusuma Dewi, kepada ANTARA di Kairo.

Jumlah WNI di Mesir berkisar 5.000 orang, sebagian besar mahasiswa.

Pewarta: Ahmad Wijaya
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2013