Makassar (ANTARA) - Bupati Maros, Sulsel, Chaidir Syam, menyambut berbagai program dari mahasiswa KKN Tematik Universitas Muslim Indonesia (UMI) yang siap dilaksanakan di daerahnya tersebut.

“Ketika ada surat ke saya terkait permintaan KKN Tematik UMI di Kabupaten Maros, saya secara pribadi sangat senang dan langsung menerima serta menyambut baik keinginan tersebut,” ucap Chaidir Syam saat menerima rombongan UMI di Gedung Serbaguna Maros, Kamis.

Alumni Magister Ilmu Hukum PPs-UMI itu juga mengatakan keberadaan mahasiswa KKN UMI memberikan semangat kepada para perangkat desa, lurah dan camat untuk melakukan kerja inovasi yang dibantu mahasiswa KKN UMI dengan memberikan input untuk memberdayakan masyarakat di Kabupaten Maros.

"Saya ucapkan terima kasih kepada Bapak Rektor UMI dan jajarannya telah menempatkan mahasiswa KKN UMI di Kabupaten Maros. Pemerintah Kabupaten Maros terus membuka ruang untuk UMI dalam melakukan kolaborasi dalam berbagai hal," katanya.

Baca juga: UMI Makassar serahkan donasi Rp2 miliar ke Palestina

Baca juga: FKG UMI: 56,3 persen masyarakat Sulsel miliki kebiasaan minum manis


Ketua LPKM UMI Prof Dr Achmad Gani SE MSi. dalam laporannya menyampaikan, jumlah mahasiswa KKN angkatan 72 UMI sebanyak 3.179 orang dan 1.035 orang yang yang mengambil KKN Tematik di Maros.

Mahasiswa KKN UMI tersebar di tujuh desa di Kabupaten Maros. Mereka siap menjalankan program yang disusun oleh perangkat desa, dosen supervisi dan mahasiswa KKN UMI.

Seperti, bantuan mengajar ke sekolah, kegiatan sosial masyarakat, pemasangan pipa air bersih berdasarkan kebutuhan yang mendesak dari masyarakat, pemeriksaan kesehatan, kegiatan keagamaan, penanaman tumbuhan kesehatan, dan sosialisasi destinasi wisata unggulan di Maros.

"Alhamdulillah, para perangkat desa, lurah dan camat sangat aktif berkomunikasi dengan Dosen Supervisi UMI yang berjumlah 20 dosen," kata Guru Besar FEB UMI ini.

Sementara itu, Rektor UMI Prof Dr Sufirman Rahman, SH MH. dalam sambutannya menyampaikan KKN dalam perguruan tinggi merupakan bagian dari kurikulum untuk semua prodi di strata satu.

“Semua mahasiswa S1 wajib memprogramkan KKN sebelum meraih gelar sarjana. Mahasiswa perlu dibentuk sikap, kepekaan, kepedulian dan dibiasakan mempunyai tanggungjawab terhadap kemajuan masyarakat," ujar alumni FH-UMI tersebut.

Mantan Direktur PPs-UMI itu juga menambahkan bahwa mahasiswa juga disebut The Man of Analisis setelah melalui perkuliahan, menerima teori di bangku kuliah, maka mahasiswa diterjunkan ke masyarakat untuk melihat dunia nyata.

Mahasiswa mampu menganalisa tentang kesenjangan antara apa yang didapatkan di kampus dan apa realitas yang terjadi di masyarakat sehingga menjadi tambahan informasi untuk melakukan kerja nyata.

Atas nama pimpinan UMI dan civitas akademika, kata dia, UMI mengucapkan terima kasih kepada Bupati Maros dan seluruh Pemkab.

Rektor dalam kunjungan ke Maros, didampingi Ketua Pengurus YW UMI, Ketua Pengawas YW UMI, para ketua Bidang YW UMI, Sekretaris Pengurus YW UMI, Bendahara YW UMI, Dekan dalam lingkup UMI, ketua lembaga dalam lingkup UMI, kepala biro dalam lingkup UMI dan Kepala Humas, Protokoler dan Kerjasama UMI.*

Baca juga: Konferensi internasional industri halal digelar di UMI Makassar

Baca juga: Dubes Malaysia harap kerja sama dengan UMI berkelanjutan

Pewarta: Abdul Kadir
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2023