Jakarta (ANTARA) - PT Citra Tubindo Tbk (CTBN) mendukung gelaran Forum Kapasitas Nasional (Kapnas) III 2023 untuk memperkuat kapasitas pelaku industri hulu minyak dan gas bumi (migas) nasional.

CTBN merupakan perusahaan dalam negeri berbasis di Batam, Kepulauan Riau (Kepri) yang memiliki spesialisasi memasok pipa Oil Country Tubular Goods/OCTG (terdiri dari casing dan tubing pipe) kelas premium untuk kebutuhan industri migas.

CTBN turut mengikuti Forum Kapnas III 2023 yang diselenggarakan oleh Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) pada 23-24 November di Balai Sidang Jakarta (JCC), Jakarta.

"Saya pikir dari tahun ke tahun tetap sama harapannya semoga support terhadap perusahaan nasional tetap berlanjut kemudian untuk ke depannya semakin banyak hal-hal baru yang bisa kami adaptasi dan lagi yang paling penting di sini adalah untuk networking dengan rekan-rekan di KKKS (kontraktor kontrak kerja sama) dan yang terakhir, kami juga bisa mempunyai multiplier effect ke perusahaan-perusahaan yang bisa mendukung kami," kata Presiden Direktur PT Citra Tubindo Tbk Fajar Wahyudi di JCC, Jakarta, Kamis.

Ia pun mengharapkan forum-forum seperti kapnas yang digelar SKK Migas bisa terus dilanjutkan dalam mendukung industri hulu migas nasional. Fajar juga mengatakan perusahaannya sebelumnya juga turut hadir di ajang Abu Dhabi International Petroleum and Conference (ADIPEC) 2023 di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab pada Oktober 2023 lalu.

"Saya pikir forum-forum seperti kapnas ini tetap terus digalakkan, yang kedua kemarin kami juga ikut di forum lanjutan di ADIPEC di Abu Dhabi. Saya pikir dan harapan saya perusahaan-perusahaan dalam negeri lainnya bisa ikut berpartisipasi dalam acara ini," ujar Fajar.

Adapun, terkait dengan tantangan industri hulu migas saat ini, ia menyoroti perihal penyederhanaan proses administrasi untuk pengiriman barang untuk industri migas.

"Kalau saya pikir sekarang tantangan yang paling penting bagaimana kita bisa lebih menyederhanakan proses administrasi. Jadi, saat ini untuk masalah internal proses manufacturing kita bisa lakukan efisiensi tetapi proses administrasi seperti master list itu menurut saya bisa dipersingkat supaya bisa lebih cepat untuk bisa pengiriman barang," ujar Fajar.

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa semua proses pembuatan pipa OCTG dikerjakan di Batam, dengan tetap mengutamakan standar kualitas internasional.

"Yang jelas OCTG ini adalah suatu komponen penting dalam dunia migas dalam, proses-proses pengeboran pastinya. Jadi, kalau tidak ada casing sama tubing tidak bisa berlangsung proses. Ini salah satu komponen krusial dalam dunia migas," kata dia.

Produk-produk yang dibuat CTBN memenuhi standar internasional, yang ditandai beragam sertifikasi dunia seperti API dan ISO serta telah diaudit dan divalidasi oleh korporasi migas dunia seperti Total, Adnoc, Chevron, Eni, Total, Exxon, BP, dan lain-lain.

"Tahun ini kami mulai proyek baru dengan Aramco itu sudah jalan. Total juga salah satu pelanggan setia kami. Kalau untuk domestik hampir semua afiliasi Pertamina juga membeli produk kami," ujar Fajar.

SKK Migas menyebut gelaran Forum Kapnas III 2023 menjadi pilar keberlanjutan industri hulu migas dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional. Melalui Forum Kapnas yang diinisiasi sejak 2021, SKK Migas juga berkomitmen dalam mendukung kesejahteraan masyarakat Indonesia.

Forum Kapnas telah membuka ruang bagi pemerintah, pelaku industri, perusahaan, UMKM dan asosiasi bisnis untuk berpartisipasi dalam mendiskusikan penguatan kapasitas pelaku industri hulu migas, perusahaan dalam negeri, pabrikan lokal termasuk UMKM.

Kegiatan forum kapnas di Jakarta menjadi puncak rangkaian Forum Kapnas III 2023, yang sebelumnya diadakan di lima area kerja SKK Migas, yakni Jawa, Bali, Madura, dan Nusa Tenggara (Jabanusa), Papua dan Maluku (Pamalu), Kalimantan dan Sulawesi (Kalsul), Sumatera Bagian Utara (Sumbagut), dan Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel).

Forum Kapnas III 2023 di Jakarta mempertemukan para pemangku kepentingan industri hulu migas nasional dan menjadi eksibisi terbesar produk dalam negeri industri hulu migas di Indonesia. Sebanyak 34 KKKS, 70 perusahaan dalam negeri, 17 asosiasi dan himpunan serta 35 UMKM terbaik dari seluruh daerah kerja operasi hulu migas.

Baca juga: SKK Migas: keberlanjutan forum kapnas sejalan dengan rencana IOG 4.0
Baca juga: Forum Kapnas III 2023 jadi eksibisi rantai suplai migas terbesar
Baca juga: Perbankan siap dukung peningkatan daya saing industri hulu migas

 

Pewarta: Benardy Ferdiansyah
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2023