Jakarta (ANTARA) - Terbebani harus menang demi menjaga peluang meraih posisi tiga besar, membuat pecatur Indonesia IM Aditya Bagus Arfan bermain kurang posisional sehingga harus menelan kekalahan dari pecatur Swedia FM William Olsson (2372) pada babak ke-10 Kejuaraan Dunia Catur Remaja di Montesilvano, Italia, Kamis waktu setempat.

Kekalahan itu merupakan kekalahan kedua bagi Adit setelah sebelumnya pada babak ke-5 menyerah dari pecatur India IM AR Ilamparthi.

"Instruksi saya agar Adit berupaya lebih keras untuk mencari menang pada dua babak tersisa ternyata malah jadi bumerang. Adit kalah pada langkah ke-50 dari FM William Olsson (2372) dari Swedia," kata Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PB Percasi, Kristianus Liem, melalui pesan singkat, Jumat.

Setelah remis pada babak ke-9, memang hanya kemenangan yang bisa tetap menjaga peluang Adit untuk bisa menembus tiga besar, itu pun masih tergantung dari hasil yang dipetik pecatur-pecatur yang berada di atas Adit dalam klasemen.

Baca juga: Aditya kian berat raih target tiga besar Kejuaraan Dunia Catur Remaja

Dengan kekalahan pada babak ke-10, membuat peluang pecatur berbakat binaan PT United Tractors ini sudah pupus karena kini Adit berselisih 1,5 poin dari peringkat tiga IM Aldiyar Ansat (2418) dari Kazakhstan yang sudah mengumpulkan 7,5 poin.

Adit sendiri baru mengumpulkan 6,0 poin dari empat kemenangan, empat remis, dan dua kekalahan. Jadi, jika Adit menang pada babak terakhir (ke-11), ia hanya memiliki total 7,0 poin.

Pada babak terakhir Adit akan berjumpa FM Jakub Chyzy (2286) dari Polandia.

Saat melawan William Olsson di babak ke-10, Adit yang memainkan Pertahanan Slavia sebenarnya mampu mengimbangi lawannya yang memegang buah putih hingga fase permainan tengah menuju permainan akhir. Namun, Adit terlalu memaksakan diri untuk menang sehingga beberapa kali melakukan langkah lemah.

Baca juga: Adityabertahan di peringkat 13 Kejuaraan Dunia Catur Remaja
Baca juga: Aditya kembali ke jalur kemenangan di Kejuaraan Dunia Catur Remaja


"Sampai langkah 41 posisi mutlak imbang. Adit berupaya menang terlalu keras," komentar pelatih yang mendampingi Adit, GM Andrei Kovalev.

Pelatih asal Belarus itu berharap Adit bisa memetik pengalaman berharga dari pertandingan tersebut.

"Namun, ini menjadi pelajaran sangat bagus buat Adit terutama masalah soal kalkulasi kapan cari menang dan kapan cukup remis," katanya.

Dengan tetap mengumpulkan total 6,0 poin, posisi Adit turun ke ranking 26 dari 134 pecatur yg berasal dari 69 negara.

Sementara IM Aleksei Grebnev (2500) dari Rusia sudah memastikan diri menjadi juara dengan 9,5 setelah pada babak ke-10 menang atas IM Vuppala Prraneeth (2512) dari India.

Dengan menggenggam 9,5 poin, Grebnev tidak mungkin terkejar lagi oleh rekan senegaranya yang menduduki peringkat kedua, GM Volodar Murzin (2625), yang mengumpulkan total 8,0 poin.

Pewarta: Dadan Ramdani
Editor: Teguh Handoko
Copyright © ANTARA 2023