QRIS adalah alat pembayaran yang paling maju. Oleh karena itu, Bank Indonesia mendorong pasar tradisional mulai beralih menggunakan QRIS,
Padang (ANTARA) - Bank Indonesia Kantor Perwakilan Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) memperluas penggunaan Quick Response Code Indonesian Standard atau QRIS ke pasar tradisional.

"QRIS adalah alat pembayaran yang paling maju. Oleh karena itu, Bank Indonesia mendorong pasar tradisional mulai beralih menggunakan QRIS," kata Kepala Bank Indonesia Kantor Perwakilan Sumbar Endang Kurnia Saputra di Solok, Jumat.

Hal tersebut disampaikan Kepala Bank Indonesia Perwakilan Sumbar di sela-sela peresmian Pasar Livin Sehat, Inovatif, Aman, Pakai (SIAP) QRIS di Pasar Raya Kota Solok.

Baca juga: BI: QRIS raih penghargaan di ajang internasional Asia Pasifik

Ia mengatakan salah satu tugas Bank Indonesia ialah menjaga sistem pembayaran di Tanah Air, sebagai contoh transaksi menggunakan uang tunai, transfer menggunakan mesin ATM, dan teranyar menggunakan alat-alat digital yaitu QRIS.

Berdasarkan data yang dihimpun Bank Indonesia Perwakilan Sumbar, dari 450 pedagang di Pasar Raya Kota Solok, 383 di antaranya telah menggunakan QRIS.

Endang menjelaskan terdapat sejumlah kemudahan apabila pedagang maupun konsumen menggunakan QRIS yakni cepat, mudah, murah, aman, dan andal.

"Dengan menggunakan QRIS biaya yang dikenakan hanya 0,3 dan 0,7 persen. Kemudian bagi yang menggunakan Livin Mandiri sama sekali tidak berbayar alias gratis," ujar eks Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia DKI Jakarta tersebut.

Baca juga: Pembayaran di "Kedai Elektronik Medan" melalui QRIS

Sementara itu, Manager Transaction and Funding Bank Mandiri Provinsi Sumbar Tri Bharata mengatakan hadirnya Pasar Livin SIAP akan semakin memudahkan masyarakat terutama pedagang maupun konsumen dalam bertransaksi.

"Sejak pertama kali diluncurkan pada Juni 2023 hingga saat ini Bank Mandiri telah mencatat 26 ribu lebih pengguna QRIS Livin," sebut dia.

Pewarta: Muhammad Zulfikar
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2023