Dublin (ANTARA) - Polisi Irlandia pada Jumat mengatakan telah menangkap 34 orang terkait kerusuhan di Dublin pada Kamis (23/11) malam.

Mereka juga mengatakan bahwa aksi-aksi mungkin akan terjadi lagi untuk memprotes kasus penikaman terhadap lima orang, termasuk tiga anak kecil.

Polisi menjaga toko-toko yang dijarah dan petugas damkar memadamkan api yang membakar kendaraan di pusat kota Dublin pada Jumat pagi.

Komisaris Polisi Drew Harris mengatakan kerusuhan itu diperkirakan akan mendorong lebih banyak penangkapan.

"Mereka yang terlibat telah mempermalukan Dublin, mempermalukan Irlandia, keluarga dan diri mereka sendiri," kata Perdana Menteri Leo Varadkar dalam jumpa pers.

Seorang bocah perempuan lima tahun masih kritis pada Jumat setelah mendapatkan perawatan darurat atas luka serius yang dialaminya akibat penikaman.

Polisi belum menyebutkan identitas seorang pria yang ditahan terkait penikaman itu, tetapi ada spekulasi di dunia maya bahwa pria tersebut adalah warga asing.

Polisi menyalahkan provokator dari kelompok sayap kanan sebagai pemicu kerusuhan itu, setelah sekelompok kecil demonstran anti imigran tiba di lokasi kejadian dan bentrok dengan polisi.

PM Varadkar mengatakan pihaknya akan segera mengambil langkah-langkah untuk memperketat undang-undang anti kebencian yang menurut dia sudah tidak sesuai dengan era media sosial.

"Sebagai sebuah negara, kita perlu merebut kembali Irlandia. Kita perlu merebutnya dari para pengecut yang bersembunyi di balik topeng dan mencoba menakuti kita dengan aksi kekerasan," kata Varadkar dalam pernyataan.

Aksi kekerasan itu dikutuk semua partai politik, termasuk partai oposisi Sinn Fein.

Harris mengatakan dalam jumpa pers tersebut bahwa insiden yang terjadi di ibu kota Irlandia itu belum pernah terjadi sebelumnya.

Dia menambahkan akan ada pengerahan polisi secara besar-besaran pada Jumat.

Harris menuturkan bahwa 13 toko rusak atau dijarah serta  11 mobil polisi rusak dan hancur, demikian pula dengan tiga bus dan sebuah trem. Seorang petugas mengalami luka serius.

Dinas Pemadam Kebakaran Dublin mengatakan mereka terus menyirami trem yang terbakar di O'Connell Street pada Jumat pagi. Angkutan umum tetap dioperasikan dengan pembatasan.

Barikade dipasang di sejumlah jalan. Polisi berjaga di luar toko Foot Locker yang jendelanya pecah akibat dijarah dalam kerusuhan. Teras hotel Holiday Inn ditutupi papan.

"Kami tidak tahu apakah (kerusuhan) ini akan terjadi lagi malam ini. Sekarang kami khawatir," kata Hassan Alia, penjaga keamanan Foot Locker.

Harris mengatakan anak perempuan yang menjadi korban penikaman masih kritis dan seorang guru perempuan berusia 30-an tahun juga dalam kondisi serius.

Dua anak lainnya, yakni seorang anak laki-laki berusia lima tahun dan seorang anak perempuan berusia enam tahun, mengalami luka yang tidak begitu parah.

Pria berusia 40-an tahun yang ditahan polisi juga dirawat karena luka serius. Polisi mengatakan mereka tidak mencari tersangka lain.

Harris mengatakan polisi belum mengesampingkan motif apa pun, termasuk yang terkait dengan terorisme.

Tidak ada wakil partai sayap kanan di parlemen Irlandia, tetapi protes-protes kecil anti imigran telah meningkat dalam setahun terakhir.

Pemerintah sedang mengkaji keamanan di sekitar gedung parlemen setelah aksi protes baru-baru ini membuat anggota parlemen terjebak di dalamnya.

Sumber: Reuters

Baca juga: Wartawati Irlandia Utara tewas ditembak saat kerusuhan

Baca juga: Media: Penikaman di Kota Reading Inggris tewaskan tiga orang

 

Belarus bajak pesawat Irlandia demi tangkap jurnalis oposisi

Penerjemah: Anton Santoso
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2023