Jakarta (ANTARA) - Presiden Joko Widodo meminta kepada Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nadiem Makarim menjadikan seorang guru penggerak asal Sigi, Sulawesi Tengah Kuswanto sebagai kepala sekolah.
Hal itu disampaikan Presiden saat berdialog dengan Kuswanto di acara Puncak Peringatan Hari Guru Nasional: "Bergerak Bersama Rayakan Merdeka Belajar" di Indonesia Arena, Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu.
Pada kesempatan itu Presiden menanyakan tentang tugas guru penggerak kepada Kuswanto dan dapat dijawab dengan baik oleh Kuswanto.
Kuswanto juga sempat menyampaikan bahwa di daerahnya yang merupakan dataran tinggi, dirinya kerap kesulitan mendapatkan sinyal telepon genggam hingga harus naik ke atas pohon.
"Saya naik ke atas pohon untuk mencari jaringan sehingga saya dikenal sebagai manusia pohon," seloroh Kuswanto.
Presiden lalu bertanya sudah berapa lama Kuswanto menjadi guru.
"Pak Kuswanto jadi guru sudah berapa tahun?" tanya Presiden.
"Saya diangkat tahun 1993, jadi sudah mengabdi sebagai pahlawan tanpa tanda jasa itu 31 tahun," kata Kuswanto.
Mendengar hal tersebut Presiden pun meminta Mendikbudristek Nadiem Makarim yang hadir untuk menjadikan Kuswanto sebagai kepala sekolah.
"Pak menteri, kepala sekolah," ujar Jokowi sambil menunjuk Kuswanto.
Presiden juga menghadiahkan sebuah sepeda untuk Kuswanto.
Baca juga: Jokowi: Saya bisa jadi Presiden karena guru
Baca juga: Presiden Jokowi sebut 544 ribu guru honorer lolos seleksi ASN PPPK
Baca juga: Presiden Jokowi soroti tingginya tingkat stres pada guru
Baca juga: Jokowi: Guru bukan lagi sekadar seorang yang digugu
Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Guido Merung
Copyright © ANTARA 2023